Mohon tunggu...
Mozes Adiguna Setiyono
Mozes Adiguna Setiyono Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang keturunan Tionghoa tetapi hati tetap Merah Putih.

Lahir di Semarang, 2 Maret 1995

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Oposisi Suriah Ucapkan Terima Kasih kepada Israel

5 Juni 2015   12:56 Diperbarui: 21 Desember 2016   08:09 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 23 April yang lalu, rakyat Israel memeringati hari kemerdekaan ke-67 Israel menurut kalender Ibrani. Pemerintah Israel mendapatkan sepucuk surat yang tidak diduga. Surat tersebut berasal dari pihak oposisi Suriah yang masih memerangi pemerintahan Bashar al-Assad. Surat tersebut diterima oleh seorang aktivis politik Islam Druze di Israel, Mendi Safadi. Kemerdekaan Israel diproklamirkan pada tanggal 14 Mei 1948 oleh David Ben Gurion menurut kalender Gregorian.

Musa Ahmad Nabhan dari departemen urusan luar negeri oposisi Suriah menulis : "Kami mengucapkan selamat hari kemerdekaan untuk negara Israel yang kuat beserta rakyatnya dan kami berharap tahun depan kita dapat ikut berpartisipasi dalam sukacita di kedutaan besar Israel di Damaskus." Pesan ini merujuk pada Suriah sebagai salah satu negara yang belum memiliki hubungan diplomatik dengan Israel hingga hari ini.

Oposisi Suriah terus meminta dukungan dari Israel dalam upaya menggulingkan Assad bahkan beberapa pemimpin oposisi pernah berkunjung ke Israel untuk membahas konflik Suriah. Nabhan mengucapkan terima kasih kepada Israel yang telah sangat membantu para pemberontak Suriah. Ia juga mengatakan bahwa rakyat Suriah tidak pernah melupakan bangsa-bangsa lain yang membantunya.

Keterlibatan Israel dalam Konflik Suriah

Times of Israel pada bulan September tahun 2014 turut meliput seorang komandan FSA (Free Syria Army, tentara oposisi Suriah) yang tidak mau disebutkan namanya. "Kita sedang berada di persimpangan sejarah. Israel dapat memenangkan hati rakyat Suriah di mana dunia sudah melupakannya," kata seorang komandan FSA. Ia berharap ada mekanisme permanen yang memudahkan para pemberontak yang terluka dapat segera diobati di Israel. "Saya ingin sekali datang ke wilayah perbatasan dan mendapatkan anak buah saya yang terluka segera dirawat di Israel. Ini akan mengubah pandangan publik terhadap Israel," katanya.

FSA dan Jabhat Al Nusra sering mengalami bentrokan walaupun terkadang mereka bertempur bersama melawan SAA (Syrian Arab Army, tentara pemerintah Suriah). Semenjak penangkapan komandan FSA Sharif as-Safuri oleh Jabhat Al Nusra yang masih berafiliasi dengan Al Qaida pada Juli 2014, Israel telah mengurangi jumlah penerimaan pasukan oposisi Suriah yang terluka untuk diberikan perawatan medis. Sharif as-Safuri, komandan dari Brigade Al Haramayn, adalah koordinator utama hubungan dengan pihak Israel untuk masalah perawatan medis.

PM Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi salah seorang pemberontak yang dirawat di RS milik Israel
PM Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi salah seorang pemberontak yang dirawat di RS milik Israel
Dua tahun sebelumnya, pasukan pemerintah Suriah berhasil menyita senjata-senjata para pemberontak Suriah dalam jumlah besar. Pasukan Bashar al-Assad tersebut berhasil menyita senjata mesin, senapan otomatis, rompi anti peluru, bahan peledak, peralatan night vision, dan seragam militer. Beberapa senjata yang disita tersebut terdapat tulisan-tulisan dalam bahasa Ibrani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun