Pada tanggal 23 April yang lalu, rakyat Israel memeringati hari kemerdekaan ke-67 Israel menurut kalender Ibrani. Pemerintah Israel mendapatkan sepucuk surat yang tidak diduga. Surat tersebut berasal dari pihak oposisi Suriah yang masih memerangi pemerintahan Bashar al-Assad. Surat tersebut diterima oleh seorang aktivis politik Islam Druze di Israel, Mendi Safadi. Kemerdekaan Israel diproklamirkan pada tanggal 14 Mei 1948 oleh David Ben Gurion menurut kalender Gregorian.
Musa Ahmad Nabhan dari departemen urusan luar negeri oposisi Suriah menulis : "Kami mengucapkan selamat hari kemerdekaan untuk negara Israel yang kuat beserta rakyatnya dan kami berharap tahun depan kita dapat ikut berpartisipasi dalam sukacita di kedutaan besar Israel di Damaskus." Pesan ini merujuk pada Suriah sebagai salah satu negara yang belum memiliki hubungan diplomatik dengan Israel hingga hari ini.
Oposisi Suriah terus meminta dukungan dari Israel dalam upaya menggulingkan Assad bahkan beberapa pemimpin oposisi pernah berkunjung ke Israel untuk membahas konflik Suriah. Nabhan mengucapkan terima kasih kepada Israel yang telah sangat membantu para pemberontak Suriah. Ia juga mengatakan bahwa rakyat Suriah tidak pernah melupakan bangsa-bangsa lain yang membantunya.
Keterlibatan Israel dalam Konflik Suriah
Times of Israel pada bulan September tahun 2014 turut meliput seorang komandan FSA (Free Syria Army, tentara oposisi Suriah) yang tidak mau disebutkan namanya. "Kita sedang berada di persimpangan sejarah. Israel dapat memenangkan hati rakyat Suriah di mana dunia sudah melupakannya," kata seorang komandan FSA. Ia berharap ada mekanisme permanen yang memudahkan para pemberontak yang terluka dapat segera diobati di Israel. "Saya ingin sekali datang ke wilayah perbatasan dan mendapatkan anak buah saya yang terluka segera dirawat di Israel. Ini akan mengubah pandangan publik terhadap Israel," katanya.
FSA dan Jabhat Al Nusra sering mengalami bentrokan walaupun terkadang mereka bertempur bersama melawan SAA (Syrian Arab Army, tentara pemerintah Suriah). Semenjak penangkapan komandan FSA Sharif as-Safuri oleh Jabhat Al Nusra yang masih berafiliasi dengan Al Qaida pada Juli 2014, Israel telah mengurangi jumlah penerimaan pasukan oposisi Suriah yang terluka untuk diberikan perawatan medis. Sharif as-Safuri, komandan dari Brigade Al Haramayn, adalah koordinator utama hubungan dengan pihak Israel untuk masalah perawatan medis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H