Mohon tunggu...
Buhairi Rifqa Moustafid
Buhairi Rifqa Moustafid Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Gadjah Mada

Passionate about the world of education, I grew up in a family of teachers and lecturers. I have had the opportunity to experience the teaching profession firsthand. I pursued my studies in Biotechnology at Gadjah Mada University (UGM) with the aspiration to contribute significantly to the fields of science and healthcare.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inilah 5 Alasan Anak Berkebutuhan Khusus Harus Banget Sekolah di SLB, Orangtua Jangan Egois!

13 Juni 2024   19:44 Diperbarui: 16 Juni 2024   10:54 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret anak berkebutuhan khusus yang tetap bahagia | Sumber: Instagram @amaliyanaa

Penting adanya kerja sama antara sekolah dan orang tua demi kebaikan anak.

Keputusan harus didasarkan pada hasil asesmen dan harapan orang tua, dengan mempertimbangkan kebutuhan anak.

5. Rekomendasi Profesional

Orang tua sebaiknya meminta evaluasi dari profesional seperti psikolog, terapis, atau dokter.

Evaluasi ini memberikan pandangan objektif tentang kebutuhan anak dan bisa menjadi bahan diskusi yang menunjukkan bukti konkret tentang kebutuhan khusus anak mereka.

Potret anak berkebutuhan khusus yang tetap bahagia | Sumber: Instagram @amaliyanaa
Potret anak berkebutuhan khusus yang tetap bahagia | Sumber: Instagram @amaliyanaa

Dengan memahami dan mempertimbangkan poin-poin tersebut, diharapkan orang tua dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana terkait pendidikan anak berkebutuhan khusus.

Menyekolahkan anak ke sekolah luar biasa (SLB) bukan berarti membatasi mereka dalam berkembang.

Justru keputusan tersebut mampu memberikan mereka kesempatan untuk berkembang di lingkungan yang lebih mendukung.

Bukan tidak mungkin jika ABK di tempat yang tepat dengan layanan yang baik, dapat memaksimalkan potensinya jauh lebih baik dari anak normal pada umumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun