Jalur Bangkit?
Kebangkitan itu juga diakui Halilintar Gunawan. Pelatih nasional asal Bandar Lampung; Halilintar Gunawan. Mantan pelatih Persiraja itu menyakini sepakbola Aceh sedang berada di jalur mengulang sejarah tahun tiga dekade silam.
"Saya yakin, sepakbola Aceh sedang menuju jalan pengulangan sejarah 31 tahun lalu," tukas Halin, menjawab Waspada, saat bertemu di Batam, Kepulauan Riau, Jumat, 26 Juni lalu.
Torehan sejarah itu dicatat Persiraja sebagai juara Perserikatan PSSI di Stadion Senayan Jakarta dengan mengalahkan Persipura 3-1 dalam partai final, pada 31 Agustus 1980.
Dia memang akrab dengan sepakbola Aceh. Sebagai pelatih sepakbola, jasanya acap dipakai klub Aceh. Dia pernah melatih di Persiraja Banda Aceh, PSSB Bireuen dan PSAP Sigli.
"Sepakbola Aceh sekarang hebat, Oh ya, selamat, Persiraja sudah promosi ke Liga Super," tutur Halin, staf ahli Technical Study Group (TSG) di Badan Liga Indonesia yang juga Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Lampung ini.
Dalam hal pembinaan pemain muda, dia juga mengakui sebagai aset berharga dalam mengangkat kembali martabat sepakbola Aceh. Halin menilai program pengiriman tim junior belajar ke Paraguay sebagai terobosan jitu.
"Pembinaan pemain muda seperti ini patut terus digalakkan. Ini program jangka panjang yang bagus. Kita harap ini jalan mengembalikan kejayaan sepakbola Aceh,” Halin optimis.
Pemerintah Aceh berniat memiliki satu tim sepakbola yang tangguh, sehingga bisa menjadi kiblat persepakbolaan di Tanah Air. Atas dasar itu, Gubernur Irwandi Yusuf mengalokasikan dana sekitar Rp45 miliar untuk pembinaan tim junior ke Paraguay selama tiga tahun.
Ada 30 atlet yang dikirim. Mereka sudah berada di negara itu sejak 8 Agustus 2008. Ini tahun terakhir tim junior Aceh ditangani Escuela Empoli FC di Amerika Selatan itu.
Tetapi 12 di antaranya sudah kembali ke tanah air. Sisanya dimagangkan pada sejumlah klub elite di Paraguay dan Argentina. "Akhir Oktober tahun ini mereka akan kembali ke Aceh," tukas Nuzuli MS, Kepala Bidang Olahraga, Dispora Aceh.