Tahun Politik sudah dimulai, sudah terasa kehebohannya baik di dunia maya maupun di dunia nyata, baik di media massa maupun di media sosial. Silakan nikmati tapi jangan sampai terlengah dan lupa akan hal penting lainnya yang tidak kalah membutuhkan perhatian dan ingatan kita. Apa saja itu? berikut 5 hal diantaranya:
1. Waspadai anggota DPR yang mendadak akrab dan ramahÂ
Seperti dari tahun ke tahun, setiap memasuki tahun politik baik pemilihan presiden maupun legislatif, rasanya bisa kita saksikan para legislator atau wakil rakyat yang mendadak menjadi ramah dan bersahabat.Â
Yang selama ini terlihat begitu acuh, memalingkan perhatiannya, bahkan keputusannya pun seringkali bertolak belakang atau tidak sejalan dengan masyarakat, lantas tiba-tiba muncul seolah begitu akrab dan sepaham dengan rakyat. Wajah mereka yang biasanya kerung dan tidak pedulian, kini mendadak murah senyum dan santun sekali, terlebih di Bulan Suci Ramadhan.Â
Namun harap diingat.. seperti yang sudah-sudah, setelah mereka lolos di pemilihan nanti mereka pun akan kembali berpaling dan acuh dari masyarakat yang sudah memilihnya. OK.. tentu tidak semua legislator seperti itu akan tetapi hal barusan sudah tentu wajib menjadi perhatian kita semua sebagai warga pemilih bukan?
2. Waspadai anggota Parpol yang mendadak aktif berkunjung
Selain anggota DPR atau legislator, modus yang sama barusan juga dilakukan oleh para anggota partai politik atau parpol. Mereka ini bisa saja mendadak muncul di kantong-kantong masyarakat, seperti organisasi masyarakat, gelanggang olahraga, pasar, rumah komunitas bahkan tempat ibadah.Â
Semestinya sikap mereka ini wajar, bagus, dan positif, jika memang dilakukan secara konsisten dan berkomitmen. Sayangnya kebanyakan dari mereka hanya melakukan ini di saat memasuki tahun-tahun politik saja, setelah masa itu lewat maka mereka kembali lenyap entah kemana.
3. Awasi tokoh masyarakat yang mendadak rajin tampil
Yang satu ini mungkin lebih sulit, mengapa? Karena hampir semua tokoh masyarakat sudah hidup dan berkegiatan membaur di tengah masyarakat. Mereka adalah bagian dari masyarakat itu sendiri dan seringkali tidak vulgar atau tidak terbuka menunjukkan misi politiknya.Â
Yang paling mungkin dapat dilakukan oleh masyarakat adalah memantau sepak terjang si tokoh masyarakat ini di kegiatan politik. Apalagi jika selama ini mereka-mereka tidak pernah berbicara politik lantas tiba-tiba mendadak menjadi pengamat dan ahli politik. Merekalah yang wajib diwaspadai.
4. Awasi Komitmen UU dan RUU
Selain mengawasi manusianya, masyarakat pun wajib mengawasi juga buah pekerjaannya para politisi. Misalnya Undang-Undang yang kemarin ramai di masyarakat yaitu UU MD3. Lalu juga UU yang sudah disepakati namun tidak dijalankan dengan benar, misalnya UU Minerba 2009 yang mendorong pemerintah menjalankan program hilirisasi (pembangunan smelter), akan tetapi saat ini aturan tersebut semacam terkatung-katung.Â
Diakibatkan kebijakan relaksasi ekspor yang tidak jelas ujungnya. Kalau ini dibiarkan tentu kebijakan ini akan terus terseret-seret dan publik terlengah dengan program yang seharusnya membawa manfaat ekonomi dan kemaslahatan masyarakat.
5. Awasi pembangunan infrastruktur
Kita semua tahu bahwa beberapa tahun ini pemerintah begitu gencar membangun banyak sekali infrastruktur, mulai dari sekedar membangun jalan, membangun jembatan, pelabuhan, bandara dan lain-lainnya, bahkan sampai dana percepatan pembangunan desa. Semua ini dibangun lewat anggaran super besar yang diubah dari yang biasanya digunakan sebagai biaya subsidi menjadi biaya proyek pembangunan.Â
Uang yang super besar ini dikucurkan melalui banyak sekali aliran, celah, dan saluran yang bisa sengaja dibocorkan di tengah jalan. Ingat.. tahun politik itu tahun berbiaya besar, akan ada banyak sekali aktivitas yang membutuhkan dana besar demi menjalankan misi promosi politik.Â
Keterlibatan masyarakat dalam mengawasi penggunaan anggaran negara tentu menjadi keharusan. Seperti misalnya ikut waspada terhadapat aktivitas sogok-menyogok, pungli, dan korupsi di tingkat lapisan bawah masyarakat.
Semua ini tentu tidak mudah, akan tetapi bisa dan harus kita lakukan. Karena kalau bukan kita yang peduli, harus siapa lagi?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H