Mohon tunggu...
Dr. Moses Simanjuntak
Dr. Moses Simanjuntak Mohon Tunggu... Konsultan - An Economist and A Statistician

Manage +/- inside me, always try to do the best, don't forget to take time to refresh (watching movies, listening to music, always making jokes as well)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Keberadaan "Black Swan" Mencerminkan Ketidakpastian pada Perekonomian yang Diakibatkan oleh Pandemi Virus Corona dan Solusi Tahapan Menuju New Normal

30 Maret 2020   12:35 Diperbarui: 18 Mei 2020   08:11 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahap keempat adalah Reimagination, yaitu pemerintah memanfaatkan teknologi untuk pengejaran efisiensi yang memberikan jalan kepada persyaratan ketahanan perekonomian. Merancang produksi dan sumbernya menjadi lebih dekat dengan pengguna akhir (kawasan industri). Pada akhirnya, pemerintah harus dapat membuat bisnis lebih tahan terhadap guncangan dan lebih produktif, sehingga lebih mampu meningkatkan kepercayaan konsumen dan pasar.

Tahap kelima adalah Reform, yaitu pemerintah bekerja sama dengan berbagai negara untuk menghadapi dampak buruk pandemi virus corona. Dibutuhkan sinergitas, solidaritas, dan soliditas dari pemerintah (kebijakan), pelaku bisnis, dan masyarakat sehingga bisa berhasil menghindari, memitigasi, dan mencegah krisis kesehatan seperti ini di masa depan.

Kejadian "Black Swan" seperti sekarang ini memberikan kesempatan untuk belajar, membangun inovasi, melakukan eksperimen sosial maupun perekonomian, sehingga di masa yang akan datang dapat lebih cepat menghentikan atau membatasi dampak buruk dari keberadaan "Black Swan".

Pandemi virus corona atau keberadaan "Black Swan" sudah menyebabkan gejolak di pasar yang dengan cepat merubah data-data keuangan. Dengan kondisi seperti itu, maka alternatif solusi untuk pemodelan data-data keuangan bisa menggunakan pemodelan multivariate time series analysis, yaitu: VARIMA, dan VARCH-VGARCH, dimana beberapa softwares statistik yang bisa digunakan misalkan dengan SAS dan EViews [3,4]. Robert F. Engle III dan Clive W.J. Granger mendapatkan hadiah nobel untuk pemodelan multivariate time series analysis. Robert F. Engle III, Prize motivation: "for methods of analyzing economic time series with time-varying volatility (ARCH)" and Clive W.J. Granger, Prize motivation: "for methods of analyzing economic time series with common trends (cointegration)" (The Sveriges Riksbank Prize in Economic Sciences in Memory of Alfred Nobel 2003).

Semoga perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia maupun global bisa dengan cepat mencapai kehidupan yang normal atau menemukan keseimbangan yang baru (in the future, post-pandemic).

Dr. Moses Simanjuntak, An Economist and A Statistician 

Website: https://www.kompasiana.com/mosessimanjuntakh15#

Email: masconsultant@live.com

Youtube: Dr. Moses Simanjuntak, https://www.youtube.com/channel/UCUAEp6AZksOGNlq06zPq1KQ

[1] Johns Hopkins University, Confirmed COVID-19 Global Cases by Country/Region/Sovereignty, https://coronavirus.jhu.edu/map.html

[2] Respon Bank Sentral terhadap Pandemi Virus Corona, https://www.kompasiana.com/mosessimanjuntakh15/5e757e89d541df25583fbb12/respon-bank-sentral-terhadap-pandemi-virus-corona?page=all#section2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun