Mohon tunggu...
Moses Graciano Diputra
Moses Graciano Diputra Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa

Fpb uksw

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

[Kreanova] Wah Siapa Sangka Tanaman Satu Ini Kaya Akan Manfaat Loh!

28 November 2021   18:58 Diperbarui: 28 November 2021   19:24 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam pengelompokan tanaman pangan yang utama, kedelai berada di urutan ketiga setelah padi dan jagung. Tetapi jangan salah menilai tanaman ini, karena kedelai memiliki banyak kandungan senyawa kimia yang dapat membantu kesehatan manusia, seperti salah satu senyawa yaitu isoflavon yang dapat berfungsi sebagai antitumor, antioksidan dan antiosteroklerosis. 

Kedelai merupakan tanaman pangan yang kaya akan sumber protein, lemak, vitamin, mineral dan serat. Kandungan lemak pada kedelai mengandung senyawa lipid yaitu fosfolipid dan di dalamnya terdapat lesitin, sepalin dan lipositol. 

Kedelai dapat dimanfaatkan untuk mengurangi risiko kanker, menjaga kekuatan dan kesehatan tulang, menyembuhkan diabetes, diare hepatitis, hipertensi dan rematik.

Berbeda dengan jagung yang tidak membutuhkan persyaratan untuk tumbuh, kedelai membutuhkan persyaratan untuk tumbuh diantaranya seperti faktor iklim yang terdiri dari lama penyinaran, suhu, kelembaban udara dan curah hujan. Lama penyinaran pada kedelai berkisar antara 11-16 jam dan panjang hari yang optimalnya adalah 14-15 jam. 

Pertumbuhan tanaman kedelai memerlukan suhu yang sesuai, yaitu berkisar antara 22-27C. Suhu tinggi akan berasosiasi dengan transpirasi dan defisit tegangan uap air yang tinggi serta cekaman. 

Kedelai memiliki kelembaban udara yang optimal berkisar antara RH 75-90% selama periode tanaman tumbuh hingga stadia pengisian polong dan kelembaban udara rendah (RH 60-75%) pada waktu pematangan polong hingga panen. 

Sedangkan kebutuhan air pada kedelai berkaitan dengan umur panennya, seperti pada umur panen 100-190 hari kebutuhan airnya berkisar antara 450-825 mm. Pada umur panen 80-90 hari kebutuhan airnya berkisar antara 360-405 mm atau setara dengan curah hujan 120-135 mm per bulannya.  

Biji pada tanaman kedelai merupakan bagian yang sering dimanfaatkan dan memiliki kandungan di dalamnya seperti air, zat besi, kalsium, sodium, fosfor, hidrokarbon, vitamin A, B1, B2, B12, serat dan lain sebagainya. Contoh pemanfaatan tanaman kedelai sebagai obat yaitu terdapat pada masyarakat Desa Colo yang memanfaatkan biji kedelai sebagai alternatif pengobatan diabetes. Tanaman kedelai merupakan tanaman musiman, jadi masyarakat Desa Colo dapat menanamnya sendiri atau dapat juga membelinya di pasar.

Lalu bagaimana cara pengolahannya? 

Cara pengolahanya di mulai dengan mengambil seluruh bagian biji, batang, daun kecuali akarnya. Kemudian biji tanaman kedelai direbus dengan kulitnya dan jika biji sudah matang, ditiriskan. Setelah biji kedelai dingin, dapat disantap secara langsung.

Selain dapat membantu kesehatan manusia, tanaman kedelai dapat juga dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan. Pada umumnya masyarakat memanfaatkan kedelai dengan mengolahnya menjadi susu, kecap, tahu dan tempe. 

Akan tetapi terdapat contoh pemanfaatan tanaman kedelai yang diolah menjadi tahu dan tempe dengan paduan penerapan kearifan lokal. 

Bentuk kearifan lokal yang tentunya masih dilaksanakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia ialah upacara adat. 

Upacara adat pernikahan masyarakat Jawa tentunya terdiri dari beberapa tahapan, salah satu di antaranya yaitu Midodareni. Makna Midodareni ini ialah pemberian doa restu bagi calon pengantin tersebut.  

Dalam upacara adat Midodareni di Kabupaten Jombang terdapat 24 jenis tanaman yang digunakan sebagai bahan makanan, salah satunya ialah kedelai. 

Bagian tanaman kedelai yang digunakan pada upacara adat Midodareni ini yaitu bijinya. Biji kedelai yang akan digunakan harus diolah lebih dulu menjadi tahu dan tempe, tahu dan tempe tersebut nantinya akan menjadi lauk pada sayur lodeh yang disajikan bersama tumpeng nasi putih. 

Tahu dan tempe yang merupakan produk olahan dari tanaman kedelai menjadi lauk utama yang disajikan dalam masakan tradisional masyarakat Jawa. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, tahu dan tempe memiliki simbol, yaitu keharmonisan rumah tangga.

Daftar Pustaka :

Syafitri, Umi. 2019. Studi Etnobotani Tumbuhan Yang Berpotensi Sebagai Obat Penyakit Dalam Di Desa Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Skripsi. Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun