Kopi Joss sudah menjadi minuman khas kota gudeg. Meskipun kopi seperti ini ada juga di daerah lain Indonesia. Penyajiannya membuat alis mata naik. Setelah bubuk kopi diseduh air mendidih, lalu sepotong arang yang sedang membara diambil dari tungku dan langsung dicelupkan ke dalam gelasnya. Sesaat itu juga terjadi reaksi, muncul kepulan asap, letupan dan gelembung kecil hingga bara arangnya padam. Kopi pun siap disajikan.
Para penikmat kopi ini meyakini bara arang akan menjadi karbon aktif yang menyerap racun di dalam tubuh peminumnya, lalu dibuang melalui saluran pencernaan. Katanya kopi ini juga berkhasiat mengobati perut kembung, panas dalam dan masuk angin.
"Tapi arangnya tidak bisa dari semua kayu. Ada namanya kayu sambi. Kalau pakai kayu lain itu rasanya jadi gak enak," jawab si Mas baristanya.
Diseruput rasanya nikmat. Aroma kopinya tidak berubah. Bolehlah tambah segelas lagi. Tapi ingat kumur-kumur pakai air putih, siapa tahu ada serbuk arang yang menempel di gigi. Suasana malam itu bikin betah duduk hingga jam kecil. Ditemani alunan lagu-lagu lawas yang dimainkan musisi jalanan. Malioboro memang joss!
* Hari Ketiga
Keesokan harinya sekitar pukul 10.00 WIB tiba di Candi Borobudur, Jalan Badrawati, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Letaknya sekitar 50 km ke arah utara Kota Yogyakarta. Jujur saja, ini juga kesempatan pertamaku ke Borobudur. Candi Buddha terbesar di dunia tersebut ditetapkan UNESCO sebagai situs cagar budaya keajaiban dunia pada tahun 1991.
Sekilas, catatan sejarah menyebutkan Borobudur selesai dibangun pada abad ke-8 Masehi di masa kejayaan wangsa Syailendra. Sempat ditinggalkan pada abad ke-14, hingga ditemukan kembali pada tahun 1814 oleh seorang bangsawan Inggris Sir Thomas Stamford Raffles.
Rasanya tidak cukup kata untuk menggambarkan kekaguman akan arsitektur candi seajaib ini. Borobudur yang spektakuler memang patut dilestarikan hingga seribu tahun lagi.
* Menaklukkan Sungai Elo
Puas menapaki sudut-sudut Candi Borobudur selama dua jam. Selanjutnya seru-seruan di Sungai Elo. Waktu tempuh bus ke sana hanya 30 menit. Tiba di basecamp CitrElo Rafting, salah satu dari puluhan operator arung jeram yang ada di Magelang.