Masyarakat sibuk menjadi komentator
Negara menjadi rumah para kontraktor
Sungguh malang nasibmu wahai negaraku
Harga nyawa tak lebih dari seribu perak
Harga barang semakin menjerat
Makanan tak lain adalah boraks
Sang pemimpin hanya bisa bersuara serak
Dan simpatisanpun bersorak-sorak
Alangkah malang nasibmu wahai bangsaku
Sibuk menyalurkan bantuan untuk palestina
Sementara bangsa sendiri hina dina
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!