Mohon tunggu...
Monza Rayyan Kamesjwara
Monza Rayyan Kamesjwara Mohon Tunggu... Ilmuwan - siswa

sekolH

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berjalan Bersama Menghargai Setiap Iman

8 November 2024   17:53 Diperbarui: 8 November 2024   20:12 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu santri, Oji, menyatakan bahwa ekskursi ini membuktikan bagaimana indahnya toleransi.  Ia mengucapkan"Ekskursi ini bukan hanya tentang pertemuan, tetapi juga tentang bagaimana kami bisa belajar menghargai perbedaan tanpa harus mengubah keyakinan masing-masing," . Pandangannya menegaskan pentingnya ekskursi lintas agama sebagai sarana untuk mempererat silaturahmi, tidak hanya antar individu, tetapi juga antar lembaga. Ia juga mengingatkan kami bahwa Al Falah dan Kanisius menjalin hubungan yang sangat baik, dan kegiatan ini menjadi penguat silaturahmi untuk sekarang dan kedepannya.

Toleransi Seperti Sebuah Jembatan

Jika toleransi adalah sebuah bangunan, maka ia adalah jembatan yang menghubungkan dua tepi sungai yang berbeda. Di satu sisi ada kelompok dengan keyakinan tertentu, dan di sisi lain ada kelompok lain yang mungkin sangat berbeda. Jembatan itu tidak mengubah kedua tepi sungai, namun memungkinkan orang untuk menyeberangi perbedaan tersebut dan melihat sisi lain dengan pandangan yang lebih terbuka. Seperti itulah makna dari ekskursi lintas agama ini, sebuah jembatan yang membawa kita melampaui batas-batas yang diciptakan oleh prasangka, dan mengajarkan kita untuk saling menghormati tanpa mengharapkan perubahan dari pihak lain. Tanpa jembatan ini, kita hanya akan terisolasi pada masing-masing sisi sungai, tidak pernah benar-benar memahami sisi lain.

Penutup

Ekskursi ini membuka pemahaman bahwa "Embrace, Share, and Celebrate Our Faith" bukan hanya tentang keimanan pribadi, tetapi tentang penerimaan terhadap perbedaan dan keberanian untuk saling menghormati. Seperti yang diungkapkan oleh Nelson Mandela, "Education is the most powerful weapon which you can use to change the world." Ekskursi lintas agama ini adalah bentuk pendidikan yang tak ternilai, karena ia mengajarkan toleransi dan kemanusiaan yang akan terus kami bawa dalam perjalanan hidup. Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa di tengah keanekaragaman, ada ruang untuk setiap orang berkontribusi dan membangun dunia yang lebih damai bersama-sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun