Intifada adalah perlawanan Palestina terhadap Israel yang berlangsung pada 1987 hingga 1993.
Penyebab Intifada I adalah sebuah truk Israel menabrak dua mobil Palestina yang menewaskan 4 orang, akibatnya 150 orang Israel tewas, mayoritas adalah warga sipil.Â
Intifada II berlangsung tahun 200 hingga 2005 menewaskan korban di pihak Israel 1063 orang, sekitar 700-an warga sipil sedangkan di pihak Palestina sekitar 4878 korban tewas.Â
Itulah sejarah Intifada yang dicantumkan oleh Palestina secara resmi dalam situs mengenai negara Palestina di PBB.
Dengan demikian pernyataan Israel menjajah Palestina yang ditulis Zuhairi Mizrawi tidak tepat.
Bahkan faktanya Palestina sudah mendeklarasikan kemerdekaan pada 15 November 1988 di Aljazair.
Tanggapan kedua adalah pernyataan Zuhairi Mizrahi berikut ini,
"Sebagai minoritas di Israel, warga Arab Muslim membutuhkan perhatian dari kita semua. Nasib mereka tidak selalu mujur. Ketegangan politik yang kerap berkecamuk dengan Palestina sangat berpengaruh terhadap nasib warga Muslim di Israel. Mereka kerap mendapatkan ketidakadilan, termasuk hak mereka untuk memilih dan untuk dipilih dalam parlemen kerap mendapatkan ketidakadilan."
Saya ingin memberikan informasi bahwa warga negara Israel yang berasal dari Arab dan Bedouin, beragama Islam, Kristen, Ahamdiyah, Druze atau Baha'I mempunyai hak suara yang sama dan kesempatan untuk mengikuti pemilu dan dapat dipilih serta membentuk partai sendiri.
Kelompok minoritas Arab untuk periode ini mempunyai 18 anggota di parlemen Israel atau Knesset, sedangkan jumlah mantan anggota Knesset dari Arab mencapai 65 orang.
Selain duduk di parlemen, orang Arab di Israel juga bisa duduk di Kabinet, Mahkamah Agung, menjadi diplomat, menjadi atlet atau seniman.