Secara umum, big data dapat dijelaskan sebagai sebuah data set berisikan informasi dalam ukuran besar, bermacam-macam jenisnya, dan terus bertambah dalam kurun waktu yang cepat. Seringkali big data terkumpul melalui data mining dan memiliki format yang berbeda-beda.
Cakupan dari big data lebih dikenal dengan istilah 3V yang pertama kali dikemukakan oleh Doug Laney. Cakupan ini terdiri dari volume informasi, velocity atau kecepatan pengumpulan data yang diimbangi dengan pesatnya pertumbuhan jumlah data, dan variety atau cakupan yang dapat dijangkau.Â
Seiring berkembangnya ilmu atribut tersebut bertambah menjadi 5V. Atribut keempat, yaitu veracity, merupakan kepercayaan terhadap data. Atribut lainnya adalah value atau nilai yang didapatkan dari data.
Menurut BUKU SAKU Big Data, manfaat dari big data telah dirasakan oleh berbagai pihak, khususnya sektor bisnis. Beberapa kegunaannya adalah sebagai berikut:
- Mengetahui tanggapan masyarakat terhadap produk maupun jasa yang ada melalui analisis sentimen
- Sebagai dasar pengambilan keputusan bagi perusahaan agar lebih tepat dan akurat karena didasarkan oleh data
- Meningkatkan dan mengelola citra merek di mata pelanggan
- Sebagai dasar perencanaan usaha, yang diperoleh melalui pengamatan terhadap perilaku pelanggan
- Mengetahui tren pasar dan keinginan dari konsumen.
Tiga proses utama yang harus diperhatikan dalam penggunaan big data, (1) proses pengumpulan dan penyimpanan aktivitas dari konsumen sebagai maha data, (2) proses ekstrasi wawasan atau informasi dari maha data, (3) proses penggunaan informasi untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi.
Menganalisa dan menggunakan teknologi maha data, baik pada saat proses produksi maupun distribusi dapat menyesuaikan dengan situasi yang ada. Melalui teknologi yang dapat mengumpulkan informasi awal mengenai konsumen, serta sistem intelijen seperti Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT), akan memudahkan mengetahui informasi beserta dengan analisanya dan memberikan gambaran target konsumen yang sesuai, agar dapat mempengaruhi pra pengambilan keputusan oleh konsumen.
Big Data dan Penerapannya terhadap Pelayanan Pariwisata
Teknologi informasi dan komunikasi ini akan dapat membantu sektor bisnis pariwisata dan perhotelan untuk dapat meraih keuntungan dari kegiatan pemasaran.Â
Big data dapat berkontribusi kepada sektor pariwisata, terutama melalui kemajuan dari Internet of Technology (IoT) yang dapat menciptakan jaringan dimana setiap individu dapat berkomunikasi satu sama lain. Analisa big data memberikan pengertian dan pandangan mengenai permintaan pasar perihal pariwisata, perilaku wisatawan, kepuasan wisatawan, dan isu pariwisata lainnya.
Sumber data yang dapat digunakan untuk sektor pariwisata bervariasi dan memiliki dampak yang besar terhadap pengumpulan informasi. Big data ini dikelompokkan menjadi tiga kategori berdasarkan sumber utama data. (1) UGC data oleh pengguna mencakup data daring berupa teks dan foto, (2) Data melalui perangkat, seperti data GPS, data roaming seluler, bluetooth, WIFI, dan lain-lain, (3) Data transaksi operasional, seperti riwayat pencarian, riwayat kunjungan situs web, riwayat reservasi dan pembelian secara daring.
Wisatawan juga dapat menerjemahkan kegiatan berwisata mereka menjadi pengalaman yang dapat dibagikan melalui sistem aplikasi cerdas. Apabila wisatawan merasa terpuaskan dengan pengalaman berwisata mereka, mereka akan secara sukarela membagikan momen dan pengalaman yang dialami melalui berbagai macam media seperti review, blog, dan postingan media sosial, yang kemudian akan diikuti dengan respon positif dari pengikut.