Kompetensi kepribadian mencakup sikap integritas, tanggung jawab, dan profesionalisme. Guru harus menjadi teladan bagi siswa dalam etika, kejujuran, dan disiplin. Karakter ini tidak hanya membangun kepercayaan siswa tetapi juga menciptakan lingkungan pembelajaran yang penuh rasa hormat dan motivasi.
Literasi Bagi Profesi Guru
Literasi adalah kemampuan memahami, mengevaluasi, dan mengaplikasikan informasi yang relevan dalam berbagai konteks. Bagi guru, literasi tidak hanya menjadi sarana pribadi untuk memahami dunia tetapi juga alat penting dalam mendidik siswa agar siap menghadapi tantangan abad ke-21. Literasi bagi profesi guru melibatkan enam jenis utama: literasi baca tulis, numerasi, sains, finansial, digital, serta budaya dan kewarganegaraan.
1. Literasi Baca Tulis
Literasi baca tulis adalah kemampuan memahami, mengolah, dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks. Guru yang memiliki literasi baca tulis yang baik dapat:
- Merancang pembelajaran yang berbasis teks: Misalnya, menggunakan artikel, buku, atau karya sastra sebagai bahan ajar.
- Mengintegrasikan keterampilan membaca dan menulis ke semua mata pelajaran.
- Menjadi teladan bagi siswa dengan menunjukkan kegemaran membaca dan kemampuan menulis yang baik.
Guru juga perlu membekali siswa dengan strategi membaca kritis, seperti mencari ide pokok, mengevaluasi keandalan sumber informasi, dan menghubungkan teks dengan konteks kehidupan sehari-hari.
2. Literasi Numerasi
Literasi numerasi adalah kemampuan memahami dan mengaplikasikan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Guru perlu mengembangkan kemampuan numerasi tidak hanya dalam pelajaran matematika, tetapi juga pada mata pelajaran lain, seperti sains, ekonomi, atau bahkan seni.
- Contoh integrasi: Dalam pelajaran sains, guru dapat mengajarkan analisis data sederhana, seperti membaca grafik atau menghitung rata-rata hasil eksperimen.
- Mengaitkan dengan kehidupan nyata: Guru dapat memberikan soal yang relevan, misalnya menghitung anggaran dalam pelajaran ekonomi atau menentukan rasio bahan dalam pelajaran memasak.
Menurut OECD (2021), literasi numerasi membantu siswa memahami data yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari, seperti statistik atau anggaran, sehingga penting bagi guru untuk terus meningkatkan keterampilan numerasi mereka.
3. Literasi Sains
Literasi sains adalah kemampuan memahami prinsip-prinsip ilmiah, mengevaluasi argumen berbasis data, dan mengaplikasikan konsep sains dalam menyelesaikan masalah. Guru dengan literasi sains yang baik mampu:
- Mengajarkan pemikiran kritis: Misalnya, meminta siswa untuk memverifikasi klaim ilmiah yang mereka temui di media.
- Menghubungkan sains dengan isu global: Seperti perubahan iklim, kesehatan, dan teknologi.
- Mengintegrasikan metode ilmiah: Guru bisa mengajarkan siswa untuk melakukan pengamatan, eksperimen, dan analisis hasil secara sistematis.