”Selama proses pelatihan, Tim pengabdian dan peserta banyak memperoleh berbagai informasi terkait prospek, keuntungan, dan manfaat dari pengolahan biomassa limbah pertanian utamanya limbah kulit kopi. Kegiatan ini dapat memberikan dampak yang signifikan kepada masyarakat melalui adanya alat pembakaran dan pencetakan yang digunakan untuk membuat biobriket,” ujar Rangga Yudha Tim Pengabdian Desa Binaan Unej.
Monika Jelita Siregar mahasiswa Unej Angkatan 2020 menambahkan bahwa dengan adanya pelatihan pembuatan alat pembakaran dan pencetakan biobriket memungkinkan dilakukannya Pemanfaatan berkelanjutan dari sisa-sisa kulit kopi yang sebelunnya dianggap sebagai limbah, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan dan berpotensi untuk mengurangi dampak negative terhadap lingkungan sekitar.
Selain memberikan pelatihan, kegiatan ini juga memberikan peralatan kepada peserta untuk memulai produksi biobriket mereka sendiri. Harapannya, setelah pelatihan ini, masyarakat Desa Tanah Wulan dapat secara mandiri memproduksi biobriket yang ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan mereka pada bahan bakar fosil.
Pelatihan Pembuatan Alat Pembakaran dan Pencetakan Biobriket di Desa Tanah Wulan, Kecamatan Maesan, Bondowoso, diharapkan akan menjadi langkah awal yang inspiratif bagi desa-desa sekitarnya untuk berpindah ke sumber energi ramah lingkungan dan mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H