Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Semburat Putih Pelangi Kasih Episode 41, Tarung Gendala 2

26 Agustus 2021   14:08 Diperbarui: 26 Agustus 2021   14:12 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semburat  Putih  Pelangi  Kasih (  Lukisan  Bp.Y.P Sukiyanto )

Tarung  Gendala ( 2 )

Cerita  sebelumnya :

Kejadian ini untuk memberi pelajaran kepada mereka supaya tidak semena-mena kepada sesama. Aku tidak memukul mereka, hanya berusaha menghindar dan dan melindungi diri, tapi gerakanku yang tidak sengaja itu pun ternyata melukai mereka. (  Bersambung )

Aku mulai hati-hati karena kekuatan dalam diriku berkembang luar biasa. Ini semua berkat olah kanuragan yang diajarkan oleh Eyang Mpu Barada dan Eyang Ambar Kenanga. Kalau aku tidak hati-hati, tendangan dan pukulanku bisa membunuh orang.

Aku sendiri baru menyadari bahwa setiap pukulanku mengeluarkan energi dan cahaya yang membuat memar dan menorehkan luka dalam.Tanpa berpaling lagi, mereka bertiga lari tunggang langgang.

Aku berjalan menuju padepokan dengan napas masih terengah-engah, karena hari sangat panas. Jarak kebun ke padepokan lumayan jauh dan aku baru menyelesaikan pertarungan yang tak terduga. Setelah minum air dari kendi, aku segera menuju padepokan tengah.

Eyang Mpu Barada dan Eyang Ambar Kenanga sudah menungguku. Ada

 apa ini, aku merasa deg-degan. Aku pun segera menghatur sembah.

"Duduklah Sanggra," kata Eyang Mpu.

"Apa yang terjadi, sehingga Bui, Rungkut, dan Sekung babak belur?" tanya

Eyang Ambar Kenanga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun