Tarung  Gendala ( 1 )
Cerita  sebelumnya :
Tujuan hidupku menjadi mantap, untuk membawa pencerahan dan kebenaran bagi sesamaku. Bukankah  hidup  yang  berarti  adalah  hidup  yang  dibagikan, agar  sesama  merasakan  manisnya  cinta  Sang  Hyang  Widhi ?
(Bersambung)
Setelah aku mengalami pencerahan, dari seluruh penghuni padepokan hanya Eyang Ambar Kenanga yang tahu, juga Eyang Mpu Barada. Dengan ilmu rogoh sukma, Mpu Barada ikut hadir dan menyaksikan pentahbisanku tadi malam.
Sekar Kinasih datang memberitahuku bahwa Eyang Ambar Kenanga memanggilku untuk datang di pedepokan tengah. Sesampai di muka padepokan, tak kusangka Eyang Mpu Barada sudah duduk di padepokan menatapku dengan senyuman.
"Duduklah, Sanggra!"
"Terima kasih, Eyang Mpu."
"Luar biasa anugerah tadi malam."
"Ya, Eyang Mpu," sahutku.
"Sahaya sungguh mengalami pencerahan."