Dikaulah Sang Ilahi
Yang bening, murni tembus pandang, suci menawan melebihi beningnyaÂ
kemilau sinar
Yang menembus marcapada jagad raya pun indraloka swarga nirwana.
Â
Hatiku semakin bening pikiranku menjadi semakin wening malam itu. Aku merasa sungguh-sungguh sebagai putri raja. Bukan hanya putri raja Maha Prabu Airlangga, melainkan lebih dari itu. Aku merasa sebagai putri Raja Semesta Alam yang mencintaiku tanpa syarat.
Aku merasa dikasihi Sang Hyang Widhi, kasih yang sangat penuh tiada tandingannya. Betapa luhurnya setiap manusia sebagai citra-Nya. Mengapa kadang manusia tidak bisa menghargai dirinya sendiri, sesamanya, dan jagat raya? Jagat raya, semesta yang selalu mengajari dan menuntunnya untuk menjadi bijak.
Mengapa terjadi keruntuhan dan kerusakan hubungan antarmanusia? Kebodohan merusak diri sendiri, dengan mengumbar nafsu tanpa kendali. Keserahakan akan uang dan harta benda dengan segala ketamakan? Membuat tubuh dirusak dan diluluhlantakkan oleh kemabukan arak, seks, dan narkoba? Mengarah kekuasaan dengan cara jalang? Mengapa manusia tidak bisa menghargai sesamanya, yang sederajat dan sama sebagai ciptaan Sang Hyang Widhi? Mengapa manusia menguras bumi dengan rakus, hanya demi dirinya bisa tampil mulus dalam segala hasrat kerakusannya yang tak pernah pupus?
Iblis memang selalu memiliki cara untuk menggoda jiwa-jiwa yang kosong tanpa kesadaran yang tak pernah bersujud pada penciptanya. Jiwa yang kehausan akan segala hawa nafsu yang berbuahkan dosa. Jiwa yang merana tak tahu jalan. Jiwa yang sesat dari jalan kekekalan menuju kesejatian dan kesucian abadi.
Malam ini doaku terpusat pada jiwa-jiwa itu. Sebagai perjuangan yang berat karena aku harus bergulat melawan iblis-iblis laknat, yang dengan godaannya berusaha menjatuhkan jiwa-jiwa pilihan.
Tiba-tiba aku dikejutkan oleh bisikan seperti suara Romo Prabu, suara yang lembut namun nyaring dalam nuraniku, "Putriku, sifat ningrat itu harus dimiliki oleh setiap orang, sifat ningrat tidak bergantung pada derajat, pangkat, melainkan perilaku yang mengarah pada yang adiluhur."