Dia telah menganugerahkan segala keluhuran pada setiap insan manusia. Dalam hening batinku yang menyatu dalam konsentrasi penuh, terdengar suara hati yang menguatkan bahwa meskipun diriku hanyalah debu dan abu, aku tetap sebagai berlian cemerlang di mata Sang Khalik. Syukurku memuncak manakala kusadari cinta dan anugerah-Nya yang melimpah dan menyelimuti diriku, menjernihkan auraku untuk tetap berkontak pada-Nya.
Kesadaranku menyatu indah untuk berbuat yang terbaik bagi ketenteraman dunia, alam semesta, dan sesama. Betapa indahnya kalau jagad raya ini berjalan dan menyatu harmoni sebagaimana dia diciptakan sejak semula dan semua orang hidup berdamai, peduli satu sama lain, bahu membahu untuk melestarikan alam dan keutuhan ciptaan.
Namun pada malam heningku ini juga kurasakan adanya roh jahat yang menggoda untuk menikmati, menghamburkan kekayaan alam dengan serampangan, mengejar ambisi meraih kuasa demi memuaskan nafsu fana, mengumpulkan uang demi kenikmatan diri, dan menyalahgunakan alam serta kekuasaan.
Ya, Romo Prabu pernah mengajarkan, setiap perbuatan baik dan keinginan yang suci selalu mendapat tantangan dari roh jahat, sebab roh jahat tidak ingin manusia bersatu dengan citra-Nya yang mengangkat jiwa pada yang 'Adi Luhur' meraih kebahagiaan nan sempurna. Bahkan tantangan dan musuh terbesar muncul dari diri sendiri, keegoisan dan rasa sombong, serta ketamakan.
Semua sifat kerakusan dan haus kuasa serta keinginan untuk memiliki segalanya, nafsu daging yang menggebu, yang ingin selalu dipuaskan tanpa selimut ugahari yang kuat, itulah jalan setan untuk menjatuhkan manusia dalam kubang lumpur dosa. Itulah tantangan dan musuh yang harus dikalahkan.
 Setiap manusia mesti melatih diri untuk ugahari dan melawan keinginan terbesar nafsunya agar dia memiliki karakter kuat untuk membimbing diri, menuju Sang Sabda. Pertemuan dengan sabda akan menguatkan rohnya sehingga dia dimampukan untuk berjalan dalam laku adi luhur menuju kemurnian sejati.
 Caranya, kita mesti berani berlaku tapa dan wening serta terus menerus melihat kedalam lubuk hati. Berani jujur terhadap diri sendiri dan memupuk kepekaan suara hati sebagai pedoman Sang Ilahi.
Kesadaran duhai kesadaran
Janganlah aku melupakanmu
Atau sejenak meninggalkanmu, bahkan terpisah denganmu,
Peluklah aku dalam jernih keberadaanmu