Yoganidra ( 10 )
Cerita  sebelumnya :
Bagi putraku segalanya akan mungkin terjadi, malam bisa jadi pagi, siang bisa jadi malam kalau Dia menghendaki seperti waktu kelahiran-Nya, malam berubah menjadi terang benderang seperti siang, dan pada saat kematian-Nya disalib, bumi pun berduka. Jam tiga siang yang semestinya terang benderang, menjadi gelap gulita. Bumi bergoncang terjadi gempa bumi menandakan duka dunia. Tirai bait Allah terbelah dua. Â ( Bersambung )
Â
"Dialah tanda yang membedakan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru Kitab Suci utama. Pada Dialah awal dimulainya tahun Masehi. Dia membiarkan diri dipeluk bumi dan kembali ke dunia orang mati, karena menebus dosa manusia. Tapi kuasa ilahi-Nya membuat Dia bangkit dari antara orang mati.
"Kesucian itu diimani dan dirindukan oleh setiap manusia, apa pun agama dan kepercayaannya, karena kesucian memang asal manusia diciptakan oleh-Nya. Hanya dosa yang membuat manusia tidak suci lagi. Namun sejak manusia jatuh ke dalam dosa, Allah Yahwe Elohim, Bapa Sang Penguasa Bumi mencari jalan, untuk mengembalikan harkat manusia ke dalam pelukan kebahagiaan surgawi.
 "Segala cara telah ditempuh, para nabi telah diutus namun gagal total. Pribadi Allah Yahwe Elohim sendiri yang mesti menebus dan membebaskan manusia dari dosa. Maka Dia, Sang Sabda itu telah menjadi daging, hidup di rahimku karena Kuasa Roh Kudus. Memang sulit untuk dipahami, hanya bisa diimani, sebab pikiran manusia tidak mampu memahami rencana, kehendak, dan pikiran Allah Sang Maha Kuasa.
"Aku pun tidak bisa memahami ketika malaikat mendatangiku dan mewartakan kabar bahwa aku yang masih perawan ini akan mengandung dari Roh Kudus. Aku terkejut bukan kepalang, tapi imanku menyegarkan rohku untuk menyambut sabda Ilahi yang telah kuketahui dan kubaca dalam Kitab Suci dan ramalan para nabi, satu di antaranya telah tertulis dalam Kitab Nabi Yesaya 7.14b -15: "Lihatlah seorang gadis akan mengandung dan melahirkan. Anaknya akan diberi nama Imanuel, ia akan makan dadih dan madu, sampai tahu menolak kejahatan dan memilih kebaikan. Dialah Yesus = Yoshua = Allah Penyelamatku.
Â
 "Aku juga tidak menyangka, tentang diriku tertulis dalam Kitab Wahyu demikian, "Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya." ( Wahyu 12:1 )
Â
"Aku sendiri tidak pernah berpikir atau mengira akan dipilih dari antara ribuan wanita Israel. Ini suatu anugerah sekaligus tanggung jawab yang berat dalam hidupku, hingga Simeon si Nabi yang berjaga di bait Allah pernah meramalkan bahwa Putraku akan menjadi jatuh bangunnya bangsa Israel dan bangsa manusia, serta hatiku akan mengalami kesedihan yang mahadalam bagai ditusuk tujuh pedang kedukaan. Semuanya terjadi, sungguh terjadi. Apa yang tertulis dalam Kitab Suci semua terjadi dan terpenuhi.
"Seperti nas yang diramalkan oleh Nabi Mikha tentang tempat kelahiran Putraku sudah tertulis ribuan tahun yang lalu. Aku naik keledai dalam keadaan hamil tua bersama Yosef suamiku yang kudus. Berjalan dari Nazaret menuju Betlehem memenuhi cacah jiwa dari pemerintahan Kaisar Romawi.
 Inilah jalan Tuhan yang menggunakan cara manusia supaya terpenuhi ramalan para nabi tentang kota kelahiran anak yang kukandung dari Roh Kudus, pribadi Allah ini: "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel.
Â
 Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi ( Mikha 5:1-3).
 "Ada nas lain yang menulis ramalan Nabi Yesaya seperti ini: "Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan; ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan.
Â
 Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan napas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang. (Yesaya 11: 1-5).
 "Itulah gambaran Putraku Yoshua Emanuel =Yesus Sang Penebus, memang membuat jatuh bangunnya Israel. Dia sebagai tunas yang muncul dari Tunggul Isai yang adalah Ayah Raja Daud yang lahir di Betlehem artinya 'Rumah Roti'. Dari raja Daud-lah Dia mendapat silsilah, dan Dia sebagai Roti Hidup yang akan menjadi santapan jiwa, umat-Nya yang percaya kepada-Nya.
"Putriku, semua yang kukatakan ini benar-benar terjadi. Yahwe, sang penguasa surga dan bumi telah membuka rahasia-Nya melalui ramalan para nabi utusan-Nya. Apa yang bagi manusia tidak mungkin, bagi Tuhan akan terpenuhi."
Setelah membisikkan semua kisahnya, wanita cantik itu kembali diam dan melindungiku menebar rasa aman yang luar biasa. Dia hadir secara roh yang melingkupiku dengan kasih seorang ibu.
Malam merangkak. Ketika kentongan terdengar dipukul dua kali, aku mendapat firasat bahwa sumur yang dibuat Lembu Suro hampir jadi. Aku bersemadi dan berdoa tanpa putus. Kudengar bisikan dari sang Dewi Maria, "Jangan khawatir, anakku, niat jahat, dan kerakusan tidak akan menang, apalagi kalau itu disertai kerjasama dengan setan, pasti akan gagal."
"Putraku akan menolongmu, aku tahu bahwa sekarang juga ada orang yang menolongmu, namanya Barada, dia orang baik dan selalu menebar kebaikan. Akan kupanggil Putraku untuk bekerja di balik kekuatan Barada, karena hati dan jiwa Barada terbuka akan karya rahmat Allah, Sang Hyang Widhi."
Begitulah bisikan yang kudengar dari Dewi Maria, bisikan seorang ibu yang mengerti, memahami, dan berempati membantu kesulitan putra-putrinya. Bunda yang senantiasa mengulurkan astanya untuk menolong anaknya yang meminta dalam khusyuk doa.
 Hatiku menjadi tenang dan damai, karena aku yakin pasti semua yang dijanjikan akan terlaksana. Kalau dia yang telah menginjak kepala ular lambang setan pembawa dosa yang mematikan, dia juga berkuasa sebagai pengantara rahmat Allah sang Khalik, untuk menggagalkan sesuatu yang akan menyerang putra-putrinya dalam roh. (  Bersambung  )
Oleh  Sr. Maria  Monika  SD
1 Â Agustus, 2021
Artikel ke : 423
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H