"Seperti nas yang diramalkan oleh Nabi Mikha tentang tempat kelahiran Putraku sudah tertulis ribuan tahun yang lalu. Aku naik keledai dalam keadaan hamil tua bersama Yosef suamiku yang kudus. Berjalan dari Nazaret menuju Betlehem memenuhi cacah jiwa dari pemerintahan Kaisar Romawi.
 Inilah jalan Tuhan yang menggunakan cara manusia supaya terpenuhi ramalan para nabi tentang kota kelahiran anak yang kukandung dari Roh Kudus, pribadi Allah ini: "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel.
Â
 Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi ( Mikha 5:1-3).
 "Ada nas lain yang menulis ramalan Nabi Yesaya seperti ini: "Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan; ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan.
Â
 Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan napas mulutnya ia akan membunuh orang fasik. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang. (Yesaya 11: 1-5).
 "Itulah gambaran Putraku Yoshua Emanuel =Yesus Sang Penebus, memang membuat jatuh bangunnya Israel. Dia sebagai tunas yang muncul dari Tunggul Isai yang adalah Ayah Raja Daud yang lahir di Betlehem artinya 'Rumah Roti'. Dari raja Daud-lah Dia mendapat silsilah, dan Dia sebagai Roti Hidup yang akan menjadi santapan jiwa, umat-Nya yang percaya kepada-Nya.
"Putriku, semua yang kukatakan ini benar-benar terjadi. Yahwe, sang penguasa surga dan bumi telah membuka rahasia-Nya melalui ramalan para nabi utusan-Nya. Apa yang bagi manusia tidak mungkin, bagi Tuhan akan terpenuhi."
Setelah membisikkan semua kisahnya, wanita cantik itu kembali diam dan melindungiku menebar rasa aman yang luar biasa. Dia hadir secara roh yang melingkupiku dengan kasih seorang ibu.
Malam merangkak. Ketika kentongan terdengar dipukul dua kali, aku mendapat firasat bahwa sumur yang dibuat Lembu Suro hampir jadi. Aku bersemadi dan berdoa tanpa putus. Kudengar bisikan dari sang Dewi Maria, "Jangan khawatir, anakku, niat jahat, dan kerakusan tidak akan menang, apalagi kalau itu disertai kerjasama dengan setan, pasti akan gagal."
"Putraku akan menolongmu, aku tahu bahwa sekarang juga ada orang yang menolongmu, namanya Barada, dia orang baik dan selalu menebar kebaikan. Akan kupanggil Putraku untuk bekerja di balik kekuatan Barada, karena hati dan jiwa Barada terbuka akan karya rahmat Allah, Sang Hyang Widhi."