Yang mengherankan mereka takut dan malu bertemu Tuhan Sang Hyang Widhi. Perasaan ketakutan dan malu itu mencekam mereka. Itulah akibat dosa merasa tersingkir dan jauh dari Sang Murbeng Jagad, penguasa kehidupan.
"Inilah kejatuhan manusia pertama dalam dosa karena keinginan untuk menyamai Tuhan, Sang Hyang Widhi." Manusia tidak mendengar suara hatinya dan menaati perintah Tuhan.
Kesombongan dan ingin menyamai Tuhan adalah akar segala dosa yang justru memisahkan manusia dengan Tuhan Sang Sumber Hidup. Sebagaimana Adam dan Hawa bersembunyi ketika Tuhan mencarinya. Mereka merasa nista dan tidak layak bertemu Tuhan Sang Sumber Kebenaran.
Mereka mengatakan dirinya telanjang, malu berhadapan dengan Tuhan. Akhirnya Tuhan mengusirnya keluar dari Taman Eden atau Taman Firdaus yang memberi suasana surga kepada manusia pertama, karena walaupun tanpa bekerja, Tuhan telah menyediakan segalanya.
"Oh Romo, betapa mengerikan kejatuhan manusia dalam dosa itu."
"Ya, begitulah putriku, itulah sebabnya kita harus mendengar suara Tuhan
Sang Hyang Widhi yang senantiasa menggema di hati kita untuk
menghidupi kekudusan bersama Dia."
Aku mendengarkan baik-baik apa yang diutarakan Romo Prabu, Romo
melanjutkan ceritanya.
"Putriku ada kalanya kita menjumpai seseorang yang tidak dapat mengendalikan dirinya untuk memiliki sesuatu secara berlebihan. Orang itu dikuasai oleh libido possendi sehingga tidak bisa menahan diri dan berugahari dalam hal kecenderungan untuk memiliki.