"Nah, Maha Dewi telah membaca semuanya Pawukon/ramalan hari lahir, kiranya apa yang baik dikembangkan, yang kurang baik diubah untuk menjadi baik. Yang tidak baik diperangi dan dikurangi untuk dapat diubah menjadi baik. Kita bisa menjadi baik kalau bisa berugahari dalam hidup, selalu berefleksi mendengarkan suara hati, berlaku tapa berharap pada rahmat Yang Kuasa. Kalau kita berpaling pada-Nya niscaya kita akan bertumbuh mengarah pada kebenaran dan kesejatian hidup."
"Baik, Bibi, aku paham semua ini, aku butuh bantuan Bibi, Paman Narotama, Romo Prabu, Ibunda Ratu, dan siapa saja yang bisa mengembangkan diriku, untuk menjadi berkat bagi sesamaku."
Oh Dewi ... Dewi, Puji Jagad Dewa Bathara, Kang Gawe Gesang Gusti Panguasane jagad, biarlah Tuhan mengabulkan doa-doa paduga untuk hidup penuh rahmat."
"Dewi, hidup itu memang hanya sejenak, baik tidaknya hidup kita, kita sendiri yang bertanggung jawab, Para leluhur kita percaya akan "karma pala," di mana kita menabur di situ pula kita akan menuai. Jika kita menabur kebaikan, kita pun akan menuai kebaikan. Begitu pula sebaliknya, kalau kita menabur kejahatan, kejahatanlah yang akan dituainya. Perhatikan itu sang Maha Dewi."
"Baik Bibi, aku paham semua itu. Ibunda Ratu juga sering mengajarkannya padaku."
Bibi memberiku beberapa lembar papirus. Akan kutulis particular exament-ku. Segala perbuatan baik yang membuat aku maju dalam keutamaan. Namun juga akan kutulis berapa kali aku jatuh untuk tidak melakukan kebaikan dan berkembang dalam rahmat. Kiranya perbuatan itu akan membuatku semakin waskita untuk mengolah batin dan lakuku. Menjadi manusia yang sungguh berkembang sesuai dengan kehendak Sang Khalik meski akrab dan memeluk keheningan hatinya.
Dari nurani manusia senantiasa bergaung suara sabda yang nenuntun pada tujuannya. Tujuan Sakan Paraning Dumadi. Tempat manusia itu berasal dan bermuara. Jiwa manusia adalah gambaran/citra sang Khalik yang selalu hidup. Senantiasa ingin hidup dalam persatuan dengan gambaran-Nya dalam kebahagiaan. Nurani adalah sumur iman yang memberi air kehidupan jika manusia selalu wening budinya, bening pikirannya, dan hening hatinya, serta eling pada tujuan hidupnya.
Hidup ini mesti dihidupi penuh makna. Agar berarti bagi diri sendiri dan menjadi berkat bagi sesama dan melestarikan semesta agar semua seimbang, selaras, harmoni terjalin dalam keindahan kehidupan. Hidup yang selaras, membuahkan sesuatu yang indah, menuntun manusia dalam keselamatan pada tujuan. Itulah yang dikehendaki oleh Sang Khalik penguasa jagad raya ini.
Sore itu aku mendapat pelajaran yang luar biasa tentang kehidupan dari Bibi Narotama. Aku harus mempersiapkan diri sebagai putri raja, untuk meraih masa depanku nanti. (  Bersambung )
Selamat  Hari  Raya Idul  Adha bagi  saudara  saudariku  yang  merayakannya, Berkat  Tuhan  melimpah  selalu, Salam  dan  doakuÂ
Note : Pawukon Weton = Hitungan hari lahir dalam kalender Jawa.
Oleh  Sr. Maria  Monika  SND
20 Â Juli, 2021
Artikel ke 410
                                                        Â
Â
Â