Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesadaran Untuk Melepas

28 Mei 2021   14:15 Diperbarui: 28 Mei 2021   14:27 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panjang  untaian  doa  kami  terpanjat,

memohon mukjizat dari Tuhan Sang Sumber rahmat.

Namun rupanya  Dia  lebih  mencintaimu

dan Dia ingin engkau cepat kembali.

Saya terhenyak ketika  berita  kepergianmu kudengar

semalaman  saya  tak  dapat  tidur mendengar  suara burung pertanda

Hanya bisa mengamini permenunganku.

Tuhan kiranya menerapkan  filosofi pohon bambu,

yang lurus diambil dulu,

yang  bengkok diberi kesempatan untuk  lurus jalan hidupnya

sebelum menghadap DIA

Kematian itu pahit

Tapi hidup tanpa  DIA jauh lebih pahit

Dirimu telah meraih kemanisan itu

hidup bersama Dia memenuhi panggilan-Nya,

sebagaimana dirimu pernah di "Citra" kan

Sahabat,dirimu bukan lagi sahabat bagiku,

tapi saudariku!

Kita bersama meraba hari

mencari kehendak Ilahi untuk kemajuan diri dan Provinsi.

Hadirmu   pancaran  ketulusan,  kesantunan,kesederhanaan,kesetiaan,ketaatan

serta pembawa damai sebagai seorang  yang  memeluk  hidup  bakti

Saya masih teringat semasa dirimu postulant,

 

dalam keadaan pingsanpun  masih mengucap doa " Salam Maria"

Engkau tahu rasa bahagia dan duka  yang  kualami,

jika aku bercerita dirimu memberi solusi yang menyejukkan hati.

Whats  App-mu terakhir  menggambarkan penyerahan tugasmu padaku,

serta amanatmu yang mesti kupenuhi

Dikau seperti sudah mau berhenti,

ingin melepas fana ini tuk masuk ruang Ilahi

Dan kini terpenuhi.

Saudariku,selamat jalan doa kami mengiringiringimu

engkau suster terbaik  yang  dimiliki provinsi

yang tak pernah menolak untuk melayani,pun mengabdi dengan tulus hati.

Doakan kami yang masih berjuang didunia ini

Agar kami  juga  setia  hingga  akhir  hayat  nanti

Saudariku  tangisku  mesti  berhenti

Kutulis  puisi  ini  sebagai  Prasasti

Sebungkah  harapan  semoga  jiwamu  didekap  Kasih &Kerahiman  Ilahi.

In  Memoriam  RIP  Sr  Maria  Florida, SND


Oleh  Sr. Maria  Monika  SND

28 Mei, 2021

Artikel ke 363

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun