Maria  Menerima  kabar  dari  Malaekat  Gabriel
Setiap  tanggal  25  Maret, Gereja  Katolik  merayakan  "  Pesta  Maria  Annunciation yaitu  " Maria  menerima  kabar  dari  Malaekat  Gabriel " bahwa  dia  akan  mengandung  dari  Roh  Kudus  dan  akan  melahirkan  anak  lelaki  yang  harus  dinamai  " Yesus"
Orang  Katolik  mana  yang  tidak  mengenal  Bunda  Maria? Kehadiran  Sang  Bunda  Yesus  begitu  menyejukkan  dengan  hati  keibuan  yang  penuh  kasih, pengertian, kedamaian  kendati  penderitaan  mendera  hidupnya.  Tidak  mengherankan  kalau  banyak  umat  Katolik  yang  berdevosi  dan  berdoa  mohon  bantuan  rahmat  Tuhan  melalui  Bunda  Maria.
Sejak  dia  mengatakan " Fiat  mihi  secundum  verbum  Tuum"  menjawab  sapaan  Malaekat  Gabriel  yang  membawa  warta  bahwa  dia  akan  mengandung  dan  melahirkan  seorang  anak  laki-laki  yang  akan  dinamai  Yoshua  Immanuel.
Anak terjanji yang  akan  menebus  dosa  dunia, yang  akan  mengembalikan  harkat  manusia  yang  telah  putus  dari  Allah  karena  dosa.  Anak  yang  akan membawa  pertentangan  juga, sehingga  hatinya  akan  mengalami  duka  bak  ditusuk  tujuh  pedang duka,begitulah  ramalan  Simeon.
Maria  gadis  anawim  hamba  Yahwe  yang  belajar  dan  menghidupi  Taurat. Sebagai  gadis  Yahudi  dia  tahu  benar  apa  yang  dijanjikan  Allah  kepada  bangsanya  Israel, sebagai  bangsa  terpilih. Mungkin  dia  tidak  mengira  bahwa  dialah  yang  terpilih oleh  karunia  Roh  Kudus  akan  mengandung  Roh  Allah  yang  menjilma  sebagai  bayi  Yesus.
Maria, arti  namanya  adalah  " Gemuk " ( Hibrani )  memang  sungguh  gemuk  dalam  iman.  Imannya mengakar  dalam akan  rencana  dan karya  Allah  yang  telah  dimulai  pada  dirinya.
Rencana  Allah  sejak  ribuan  tahun  sejak  jatuhnya  dosa  manusia  pertama  Adam  dan  Hawa (  Eva ). Akan  terpulihkan  dalam  dirinya.  Dosa terjadi  bermula  dari  Eva yang  tidak  tahan  godaan  dari  rayuan  setan  untuk  memakan  buah  dari  "Pohon  Kehidupan"  supaya  dia  dapat  menyamai  Tuhan
Keadaan ketidaktaatan  dan  pelanggaran  serta  kesombongan  yang  mengakibatkan  penderitaan  dan  keterpisahan  hidup  dari  Tuhan  itu  di jawab dan  disempurnakan  oleh  Maria  dengan  " Ave "  fiat  dan  kesiapsediaan  untuk  mengandung benih "  Pohon  Kehidupan" baru. Pohon  Kehidupan  itu  SALIB  tempat tahta  kematian  Putranya.
Ketidak  pastian  meliputi  hati  Maria  gadis  sederhana  dari  Nazareth itu, namun  setelah  dia  mendengar  penuturan  Malaekat  Gabriel, segera  dia  menjawan "Ya,  fiatnya  membuka jalan  keselamatan, rahimnya  nan  murni  perawan  disediakannya  untuk  mengandung  "bayi"  yang  akan  mengembalikan  hubungan  manusia  kepada  Allah.
Dialah  Co  Redemptrix, dengan  Kebundaan  Ilahi, pribadinya  yang  akan  mengembalikan  hidup semua  manusia kepada  " Pohon  Kehidupan" melalui  Kematian Puteranya  disalib yang  membuahkan  rahmat  yang  senantiasa  tercurah kepada  gereja  Kudus  Katolik  dan  Apostolik  sampai  akhir  jaman.
Nazareth  sendiri  berarti  " Menara" Maria  gadis  Nazareth  itu  dipilih  Tuhan  untuk  menjadi  "Menara"  agar  mereka  yang  percaya  kepada  putranya  Yesus  akan  melihat  dan  menuju  jalan  Tuhan.
Maria  mengajak  dan  mengajarkan  kepada  putera-puteri  Gereja  Kudus  Putranya untuk mejulang  tinggi  mengarah dan  menghidupi, menjalankan  kehendak Tuhan, mencari  dan  menjalani  hidup  yang  Adiluhur  kendati  hidup  ditengah  dunia  yang  penuh  dengan  tantangan, godaan, rintangan  penderitaan!
Kalau  Yesus  Tuhan  dan  bunda-Nya  sepanjang  hidup hingga wafat-Nya  mengalami  banyak  penderitaan, mengapa  manusia enggan menderita selalu mengeluh  jika  mengalami  penderitaan? Bahkan  sering  menyalahkan  Allah?
Disaat  inilah  kita  bisa  menatap kehidupan  Bunda  Maria  dan  putranya  Yesus  dalam  menghadapi  penderitaan! Kita mohon  kekuatan  rahmat  untuk  dikuatkan dalam  mengalami  penderitaan.
Setiap  saat  saya  merenungkan  kehidupan  Bunda  Maria, saya  selalu  menemukan  moment  penting  dalam  keseharian hidupnya  bahwa  dia  sebagai  "  "Formator  Iman".  Dia  memang  memiliki  sifat  Formator  secara  sempurna  karena  kesederhanaan  dan  keterbukaan roh, hati, budi, jiwa  dan  diri nya  seluruhnya  hanya  pada  kehendak  Tuhan, Hanya  kehendak  TUHAN!
Mari  kita  simak  bersama  reaksi  hidup  Bunda  Maria. Ketika  dia  mendapat  kabar dari  Malaekat  Gabriel bahwa  dia  akan  mengandung,dan  melahirkan  seorang  Emmanuel, serta  mendapat  keterangan  bahwa  sanaknya  Elisabeth (istri  Imam  Zakharia  yang  telah  tua  itu) kini  juga  mengandung  pada  bulannya  yang  ke  6.
Maria  Mengunjungi  Elizabeth
Maria mengandung ( katolik.com )
Maria  bergegas  pergi  ke  El Karem  untuk  membantu  sanaknya  mempersiapkan  kelahiran  putranya. Pertemuan  itu serasa  membawa  berkat  bagi  bayi  dalam  kandungan  Elizabeth  sehingga  Sang  Jabang  bayi  itu  melonjak  kegirangan  ketika  mendengar  Salam  dan  sapaan  Maria.  Elisabeth  menyahut
 ": "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." (  Luk  1 : 43 -- 45)
 Oleh  terang  Roh  Kudus  Elisabeth  dapat  merasakan  dan  mengetahui  siapa  yang  ada  di  kandungan  Maria  yang  adalah  Sang  Mesias  dan  anaknya  sendiri  adalah  Suara  di  Padang  gurun  yang akan  mempersiapkan  dan  meluruskan  jalan  bagi  Tuhannya, seperti  yang  diramalkan  oleh  para  nabi
Dari  reaksi  Elizabeth,  Maria  gadis  sederhana  itu  mengembalikan  pujian  kepada  Yahwe  Tuhannya  dengan  berkidung yang  terkenal  dengan  sebutan " Magnificat
 ": "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."
(  Luk  1:46 -- 55)
Jiwa, roh, budi, pikiran, kehendak  dan  diri  pribadi  Maria  adalah  agung  dan  suci  karena  terbuka  akan  karya  rahmat Allah.  Roh  Allah  bekerja  dengan  leluasa  untuk  semakin  memurnikan  dan  menyucikan  dirinya.
Sebagai  Formator  Maria  memiliki  segala  sifat  untuk  mengandung , melahirkan serta mendidik  Yesus  dengan keibuan  insani  dan kepekaan  ilahi, yang  kodrati  dan  adikodrati, yang  manusiawi  dan  ilahi  menyatu  dalam  diri  Maria.
Tidak  hanya  untuk  mendidik  dan  mendampingi  Putranya  Yesus, tapi  juga  untuk  mendampingi dan  memberi  hiburan, semangat, dukungan, motivasi,kekuatan  doa  dan  berkat  bagi  para  rasul, gereja katolik  yang  didirikan  putranya, hingga  saat  ini  dan  akhir  jaman.
Jika  dibuat  perbandingan  apa  yang  telah  di  dilakukan  Hawa  ( Eva ) dan  apa  yang  telah  dilaksanakan  oleh  Bunda  Maria maka  bisa  ditarik  benang  merah  untuk  melihatnya  sebagai  berikut :
Maria  adalah  Hawa  yang  Baru
Eva memegang pohon itu  dan berhasrat akan  Keilahian untuk  menyamai  Allah  dia  melanggar  perintah  Allah, dan menyadari bahwa ia telah menjadi telanjang
Maria menerima Keilahian dalam rahimnya  dan membungkusnya dalam mantel keselamatan serta  menjalankan  segala  kehendak  Allah  yang  telah  dimulai  dalam  dirinya.
- Eva mendengarkan Malaikat Kegelapan
- Eva mengambil buah -- agar menjadi seperti Allah
- Eva  memberikan buah itu kepada laki-lakinya, Adam
- Adam dan  Eva tidak  taat kepada Allah di Taman
- Adam dan  Eva membawa kematian dan tidak diizinkan untuk makan dari pohon kehidupan
- Maria mendengarkan Malaikat Allah
- Maria menerima buah -- dan menjadi bait Allah
- Maria melahirkan buah, Yesus, Sang Adam baru
- Yesus megucapkan janji ketaatannya di Taman
- Yesus tergantung di Pohon kehidupan dan kita menikmati buahya dalam Ekaristi, penawar dosa
Wanita itu mengambil buah dari pohon pengetahuan akan yang baik dan buruk  agar menjadi seperti Allah.  Pria itu mengikuti sesudahnya dan keduanya menyadari telah menjadi telanjang.
.... dan menerima Buah dalam rahimnya. Melalui Allah yang berdiam di dalam dirinya, manusia diilahikan  mereka menjadi seperti Allah: anak-anak Allah di dalam Putera. Maria, Eva yang baru  Maria, seperti bulan  yang memancarkan Keilahian Puteranya - Ia memuliakan Tuhan! Maria menjelmakan Allah
Sebagai  Formator  iman  yang  mengenal  sifat  dan  karakter  puteranya, Bunda  Maria, menarik, memancing dan  menguak  ke permukaan  public  kekuat- mampuan  Yesus untuk  membuat  mujijat, kendati  Yesus  berkata :  "Saatku  belum  tiba", bagi  Maria  " Saatnya  sudah  tiba!" Menarik  sekali  kalau  direnungkan apa  yang  ditulis  oleh  Yohanes  dalam  Injilnya tentang  mujijat  Perkawinan  di  Kana.
Hanya  Yohaneslah  yang  menulis  kejadian  ini  bukan  ke tiga  penulis Sinoptis Matheus, Markus dan  Lukas. Yohanes  punya  rasa  dan  kepekaan  tersendiri  menangkap  kekuatan  Maria  sebagai  formator  iman, kepada  Yesus, Tuhan  dan  puteranya.
 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur." Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
(  Yoh  2: 1-11)Â
Dalam  kisah  diatas,  Maria  menegaskan  kepada  Yesus  bahwa  saatnya  telah  tiba  dengan  keyakinannya menyuruh  para  pelayan "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Maria  yakin  puteranya  akan  bertindak, berbuat  sesuatu.  Dengan  kepercayaan  itu  seolah  Maria  mau  berkata  kepada  puteranya: "Ayo Yesus, berbuatlah, persiapanmu  sudah  cukup!,masa  noviciatmu  sudah  selesai!  Inilah  saatnya  melakukan  kehendak  Bapa!, Bapa-Mu  dan  Bapaku!
(  Yoh  19: 26 -27)
Saat  itulah  Yesus  mempercayakan  para  Rasul sebagai  soko  guru berdirinya  gereja  perdana yang  diwakili  oleh  Yohanes, kepada  perlindungan  dan  pendampingan  bundanya. Sebagai  formator  iman  bunda  Maria  senantiasa  hadir, ketika  Roh  Kudus  turun  atas  Para  rasul.
Bunda  Maria  siap  mendampingi, menghibur, menguatkan, menasihati, mempersiapan  makanan  jasmani  dan  Rohani  kepada  para  rasul dan  gereja  Puteranya,  dulu, kini, dan  sampai  akhir  jaman.  Dialah  formator  iman  teladan  kita. Wanita  pertama  yang paling  setia
untuk  melaksanakan  janji  dan  kehendak  Allah, serta  memulihkan  kita  dari  kutuk  dosa.kejatuhan  EVA dipulihkan oleh  AVE MARIA ***
Note :  Sumber  Injil  Lukas  dan  Yohanes,Â
Oleh Sr  Maria  Monika  SND
25 Â Maret, 2021
Artikel  ke :  303
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H