Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Argo Merapi Satu Pintaku Saat Ini

13 November 2020   08:24 Diperbarui: 13 November 2020   08:24 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam  kasih  dan  doaku  untuk  saudara, saudariku  kurban  MERAPI, doaku  mengiringimu  yang  bencana  dulu  dikau   pergi, semoga  jiwamu  bahagia  dalam  persatuan  dengan  Bapa  Surgawi.

Saksi bisu sisa bencana Merapi ( dok pri )
Saksi bisu sisa bencana Merapi ( dok pri )
Kini  niat  dan  tekad  kami  yang  masih  diperbolehkan  menghuni  bumi. Ingin  melestarukan  pertiwi  ini, membangun  negeri  dengan  penuh  bakti.  Bersatu, bergotong  royong, tanpa  memperhitungkan  lelah  dan  rugi, itulah  semangat  yang  kami  warisi  dari  para  leluhur  kami.

Sering  hatiku  bertanya, mengapa  bencana  di  Bumi, bahkan  di  Indonesia  datang  silih  berganti? Mungkin  saya, anda, kita  semua  tidak  mau  peduli  lagi  pada  kesuburan, dan  stabilitas  jagad  raya  ini. Mengaduk, mengeruk, menguras  dengan  tidak  tahu  batas, segala  isi  perut  bumi.

Membabat  hutan, membunuh  binatang  tanpa  memikir  lagi  orang  lain, apalagi  generasi muda  yang  akan  mengganti  kami.  Semua terkuras  habis  dengan  moto “ Asal  saya  dapat  menikmati  apa  saja  saat  ini”  Oh  ini  dosa  terbesar  bagi  kami, yang  mesti  kami  sadari, mesti  membawa  kami  pada  hati, jiwa  , budi  untuk  bertobat  pasti.

Fosil Kayu Merapi ( dok pri )
Fosil Kayu Merapi ( dok pri )
Memulai  dari  diri  sendiri  mengolah  sampah  menjadi  berkah, melestarikan  bumi  agar  hijau  kembali, lebat  dengan  pepohonan  dan  tetumbuhan  yang  sarat  fungsi, memproduksi  oksigen  dan  hasil  bumi  agar  banyak  orang  menikmati  hidup  sehat  dan  penuh  arti.

Hidup  dan  isi  bumi  sesungguhnya  keselarasan  yang  harmoni yang  berganti  seirama  kehendak  Ilahi  agar  semuanya  lestari.  Jika  terkoyak  dengan  perlakuan  kita  yang  tidak  terpuji,maka  segalanya  akan  berganti  menimbulkan  bencana  tanpa  henti  membuat  segala  mati  tak  terkendali. Ayo  mulai  dari  diri  sendiri  mencintai  dan  memelihara  BUMI, melaksanakan  Amanat  Paus  Fransiskus dalam  ajakan  “Laodato  Si  dan  Fratelli Tutti “

Oleh  Sr. M. Monika  Puji  Ekowati, SND

Artikel  ke : 170

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun