Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ostia Antica, Tempat Pelepasan Sang Idola

26 Agustus 2020   22:20 Diperbarui: 26 Agustus 2020   22:31 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup  Agustinus  yang  ugal-ugalan tidak mau menerima baptisan. Malah dia menganut aliran sesat dan mengatakan bahwa orang Kristen itu tidak benar.  Hal ini  tentu  menjadi beban bagi ibunya yang sabar dan pengampun itu. Duka  Monika  belum  pupus, tidak  hanya  suaminya  yang  mengoyak  hatinya  namun  juga  putra  sulungnya  yang  diandalkan.

Santa Monika dan St Agustinus ( katolik com )
Santa Monika dan St Agustinus ( katolik com )
Monika  hanya  bisa  bersadar  pada  Tuhan  Sang  kekuatan  sejati. Dia berdoa  dengan  bercucuran  airmata selama  bertahun-tahun  demi  pertobatan suami dan anak  sulungnya. Dengan  penuh  ketekunan, kesetiaan, kesabaran, kesalehannya, dan keuletannya membuahkan hasil. Patrisius bertobat, menerima baptisan. Namun dia hidup sebagai orang Kristen hanya setahun lalu meninggal dunia.

Kiranya  Tuhan  tempat  dia  bersandar  dan  pasrah,  mendengarkan doa-doa Monika yang setia itu. Agustinus meninggalkan gaya hidupnya yang brandalan  dan  penuh dosa itu. Dia menerima baptisan, setelah  dia  adu  argumentasi  dengan  Santo  Abrosius dari  Milan ( Pembimbing  Rohani Santa  Monika ) seorang pengkotbah dan pujangga Gereja yang besar.

Yang  nantinya  jejaknya  diikuti  oleh  St  Agustinus, karena  Agustinus  setelah  jadi  imam  ia  diangkat menjadi  Uskup  di  HIPO dan  menjadi  Pujangga  gereja yang  ternama, tulisannya  yang  terkenal  adalah " Pengakuanku "

Dalam  buku  hariannya  Agustinus  mengisahkan  kenangan  manis  bersama  ibunya. Pada  suatu  sore. Ibu  dan  anak  itu  terlibat pembicaraan penuh kasih di Ostia: "Sambil duduk di dekat jendela dan memandang ke laut biru yang tenang, Laut  Tyhernia

Ruin Ostia Antica ( Pixabay. com )
Ruin Ostia Antica ( Pixabay. com )
Makam Sta Monika ada di bawah altar gereja St Agustinus, Roma ( dok pri )
Makam Sta Monika ada di bawah altar gereja St Agustinus, Roma ( dok pri )
Santa  Monika  berkata: "Anakku, satu-satunya alasan yang membuat aku masih ingin hidup sedikit lebih lama lagi ialah aku sangat  bahagia  melihat engkau menjadi seorang Kristen sebelum aku menghembuskan nafasku.

Dan  sekarang hal itu telah dikabulkan  Tuhan, bahkan lebih dari itu, Tuhan telah menggerakkan engkau untuk mempersembahkan dirimu kepadaNya, menjadi  imam  dalam pengabdian yang tulus kepadaNya.

Sekarang aku tak  punya  harapan  lagi  kebahagiaanku  telah  terpenuhi!"Beberapa hari kemudian, Monika jatuh sakit. Kepada Agustinus, ia berkata: "Anakku, satu-satunya yang kukehendaki ialah agar engkau mengenangkan daku di Altar Tuhan."

Akhirnya Monika meninggal dunia di Ostia, Roma pada  tahun 387 dalam  usia 53 tahun. Santa  Monika  oleh  gereja  dijadikan  pelindung  para  janda pestanya  dirayakan  pada  tanggal  27  Agustus. Teladan hidup Santa Monika menyatakan kepada kita bahwa doa yang tak kunjung putus, akan didengarkan Tuhan. Makam  Santa  Monika  tersimpan  dalam  peti  marmer berwarna hijau, dibawah  altar  gereja  St  Agustinus, Roma.Santa  Monika  doakanlah  kami.***

Oleh  Sr. Maria  Monika  Puji  Ekowati  SND

dari  berbagai  Sumber : wikepedia, Cerita  Santa  Monika, Sejarah  Gereja , Sejarah Kota Roma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun