Hidup  Agustinus  yang  ugal-ugalan tidak mau menerima baptisan. Malah dia menganut aliran sesat dan mengatakan bahwa orang Kristen itu tidak benar.  Hal ini  tentu  menjadi beban bagi ibunya yang sabar dan pengampun itu. Duka  Monika  belum  pupus, tidak  hanya  suaminya  yang  mengoyak  hatinya  namun  juga  putra  sulungnya  yang  diandalkan.
Kiranya  Tuhan  tempat  dia  bersandar  dan  pasrah,  mendengarkan doa-doa Monika yang setia itu. Agustinus meninggalkan gaya hidupnya yang brandalan  dan  penuh dosa itu. Dia menerima baptisan, setelah  dia  adu  argumentasi  dengan  Santo  Abrosius dari  Milan ( Pembimbing  Rohani Santa  Monika ) seorang pengkotbah dan pujangga Gereja yang besar.
Yang  nantinya  jejaknya  diikuti  oleh  St  Agustinus, karena  Agustinus  setelah  jadi  imam  ia  diangkat menjadi  Uskup  di  HIPO dan  menjadi  Pujangga  gereja yang  ternama, tulisannya  yang  terkenal  adalah " Pengakuanku "
Dalam  buku  hariannya  Agustinus  mengisahkan  kenangan  manis  bersama  ibunya. Pada  suatu  sore. Ibu  dan  anak  itu  terlibat pembicaraan penuh kasih di Ostia: "Sambil duduk di dekat jendela dan memandang ke laut biru yang tenang, Laut  Tyhernia
Dan  sekarang hal itu telah dikabulkan  Tuhan, bahkan lebih dari itu, Tuhan telah menggerakkan engkau untuk mempersembahkan dirimu kepadaNya, menjadi  imam  dalam pengabdian yang tulus kepadaNya.
Sekarang aku tak  punya  harapan  lagi  kebahagiaanku  telah  terpenuhi!"Beberapa hari kemudian, Monika jatuh sakit. Kepada Agustinus, ia berkata: "Anakku, satu-satunya yang kukehendaki ialah agar engkau mengenangkan daku di Altar Tuhan."
Akhirnya Monika meninggal dunia di Ostia, Roma pada  tahun 387 dalam  usia 53 tahun. Santa  Monika  oleh  gereja  dijadikan  pelindung  para  janda pestanya  dirayakan  pada  tanggal  27  Agustus. Teladan hidup Santa Monika menyatakan kepada kita bahwa doa yang tak kunjung putus, akan didengarkan Tuhan. Makam  Santa  Monika  tersimpan  dalam  peti  marmer berwarna hijau, dibawah  altar  gereja  St  Agustinus, Roma.Santa  Monika  doakanlah  kami.***
Oleh  Sr. Maria  Monika  Puji  Ekowati  SND
dari  berbagai  Sumber : wikepedia, Cerita  Santa  Monika, Sejarah  Gereja , Sejarah Kota Roma.