Sebagaimana  diketahui  oleh  dunia bahwa  Roma, Italia, dikenal sebagai kota yang dikelilingi banyak situs bersejarah dan juga reruntuhan kuno. Salah satunya adalah reruntuhan kota kuno Pompeii yang penuh dengan misteri.
Selain Pompeii, Ostia Antica yang mendapat  julukan  sebagai kota pelabuhan Roma kuno. Merupakan satu lagi reruntuhan kota kuno yang tak kalah menarik untuk  dikunjungi.  Mengutip laman resmi Ostia Antica, kota ini diperkirakan telah ada sejak 620 Sebelum Masehi (SM). Kemudian, sekitar 400 SM, Kekaisaran Romawi menaklukan Ostia dan menjadikan sebagai basis angkatan laut, dan dibuatlah benteng yang mengelilingi kota tersebut.
Setelah , Kekaisaran Roma menguasai seluruh wilayah Mediterania, Kota Ostia pun diubah sebagai pelabuhan komersial yang sibuk. Namun, jatuhnya Roma pada tanggal 6 Mei 1527 membuat pelabuhan ini ditinggalkan dan menyisakan reruntuhan kuno yang bisa  kita  saksikan hingga sekarang.  Yang  paling  menarik kota kuno Ostia  Antica ini  jadi 'rival' kota Pompeii Â
di dalam  kuil  ini  terdapat sebuah altar, lengkap dengan Patung Dewa Mithras yang jadi tempat pemujaan para penganut kepercayaan Mithras. Selain di Italia, Kuil Mithras bisa  ditemukan di Spanyol hingga Swiss, juga  di  London. Banyak reruntuhan bangunan dan patung-patung yang berdiri tegak di sekitar Ostia yang  sampai  kini  masih  mempesona  daya  tariknya, yang  menggambarkan  betapa  indah  dan  megahnya  Kota  Ostia  masa  itu.
Di sinilah di tepi  laut  Tyhernia, di Ostia  Santa  Monika pernah  tinggal bersama  anaknya  St Agustinus. Menjelang  akhir  hidupnya  Santa  yang  bersahaja, seorang  ibu  pendoa yang  mentobatkan  suaminya  Patricus yag  tidak  beragama  menjadi  seorang  Katolik, dan  anaknya  yang  brandal, nakal  itu  akhirnya dipermandikan, setelah  merasa  kalah  berdebat  dengan  St Ambrosius (pembimbing  rohani) St  Monika.
Akhirnya  dalam  perjalanan  waktu St  Agustinus  menjadi  iman, bahkan  Uskup di  Hipo  dan  menjadi  Pujangga  Gereja yang  besar. Rupanya Santa  Monika sangat  bahagia  karena  anaknya  kembali  dijalan  Tuhan. Maka  suatu  sore  ketika  dia  berjalan-jalan  dengan  putranya  di  pantai  Ostia terjadi  suatu  percakapan  rohani  yang  mesra  antara  ibu  dan putranya.
Santa  Monika  bilang  pada  St  Agustinus: "Saya  sungguh  bahagia menjelang  akhir  hidupku, kalau  saya  mati, makamkanlah  saya  dimanapun  kau mau, tidak  perlu  kau bawa  jasadku  ke tanah  kelahiranku". Â
Monika lahir di Tagaste, Aljazair Afrika Utara, seberang Laut Tengah berseberangan dengan kota Roma pada  tahun 332 Masehi.  dilahirkan dalam suatu keluarga Kristen yang  saleh, Sama halnya dengan kawan-kawan gadisnya, Monika menikah dalam usia masih muda dan menikah dengan Patrisius.dengan seorang kafir, seorang pejabat Romawi.
Dalam  pernikahan itu mereka  dikaruniai tiga anak; yang tertua dan yang paling terkenal adalah Agustinus. Patrisius seorang  yang  sangat pemarah, temperamen  mudah  disulut  emosi. Dia bukanlah seorang suami yang dapat dicontoh bagi  anak-anaknya. Dia dan suka menghujat.
Agustinus anak  pertama  yang memang pandai sangat brilian , namun  mewarisi  watak  ayahnya  bahkan  lebih  brandal  dan  nakal, dia  menikah  dengan  Melani  dan  mempunyai  anak yang  diberinama  Adeodatus.