Sesampai  di  bandara  kami  menemui kepala  bandara  mengutarakan  maksud  dan  tujuan  kami.  Setelah  kami  diijinkan  dan  kami berpencar  untuk  mendekati  para  TKI, kami  menyamar  sebagai  calon atau  saudara  para  TKI untuk  dapat  berkomunikasi  dengan mereka.  Betapa  memprihatinkan  setelah  kami  mengunjungi  tempat  penampungan  TKI, ada  yang  telah  ber-bulan-bulan  disana Seharusnya  mereka  sudah  bisa  pulang  tapi  entah  mengapa  mereka  masih  ditahan.  Banyak  TKI  yang  berdatangan  khususnya  hari Selasa  dan  Kamis  jumlah  mereka  yang  datang  minimal  1500  orang. Â
"Pernah saat di kamar mandi, saya ditelanjangi dan dibenturkan  kepala saya ke tembok ", lanjutnya. Setelah diperlakukan secara tidak manusiawi seperti itu, gaji pun tidak diberikan. Ada juga seorang perempuan yang karena ketahuan berpenyakit asma. Karena majikannya khawatir anaknya tertular, maka ia dipulangkan serta hanya diberi uang Rp. 100.000,-. Diperlakukan tidak manusiawi, seolah-olah seperti barang, yang apabila sudah tidak berguna, ya tinggal dibuang.*** Bersambung