Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hatiku Terkuak (Part 1)

11 Juli 2020   14:58 Diperbarui: 11 Juli 2020   15:27 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korban human Trafficking ( adiffauri.indo.progres)

Sesampai  di  bandara  kami  menemui kepala  bandara  mengutarakan  maksud  dan  tujuan  kami.  Setelah  kami  diijinkan  dan  kami berpencar  untuk  mendekati  para  TKI, kami  menyamar  sebagai  calon atau  saudara  para   TKI untuk  dapat  berkomunikasi  dengan mereka.  Betapa  memprihatinkan  setelah  kami  mengunjungi  tempat  penampungan  TKI, ada  yang  telah  ber-bulan-bulan  disana Seharusnya  mereka  sudah  bisa  pulang  tapi  entah  mengapa  mereka  masih  ditahan.  Banyak  TKI  yang  berdatangan  khususnya  hari Selasa  dan  Kamis  jumlah  mereka  yang  datang  minimal  1500  orang.  

Hingga kini masih terjadi ( voxntt.com )
Hingga kini masih terjadi ( voxntt.com )
Disitu kami menyadari bagaimana rumitnya  permasalahan yang dialami para TKI, termasuk menjadi korban kekerasan. Ketika itu kami menemukan ada salah satu korban kekerasan yang mengalami patah tulang karena dianiaya majikannya. Dia sempat dirawat di Yordania, bahkan ketika pulang, TKI tersebut masih menggunakan kursi roda dan berjalan menggunakan tongkat. Saat kami bertanya apakah dia ingin kembali bekerja di luar negeri, dia menjawab "Saya takut, saya tidak akan kembali ke tempat kerja saya lagi, karena saya disiksa". 

"Pernah saat di kamar mandi, saya ditelanjangi dan dibenturkan  kepala saya ke tembok ", lanjutnya. Setelah diperlakukan secara tidak manusiawi seperti itu, gaji pun tidak diberikan. Ada juga seorang perempuan yang karena ketahuan berpenyakit asma. Karena majikannya khawatir anaknya tertular, maka ia dipulangkan serta hanya diberi uang Rp. 100.000,-. Diperlakukan tidak manusiawi, seolah-olah seperti barang, yang apabila sudah tidak berguna, ya tinggal dibuang.*** Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun