Palindo adalah patung terbesar di daerah ini dan yang paling terkenal, terletak sebelah selatan dari desa kecil Sepe. Patung ini disebut sebagai representasi dari penduduk mitologis pertama dari desa Sepe yang bernama Tosaloge.Â
Sebuah legenda lokal menceritakan tentang Raja Luwu, yang memerintahkan 1800 orang rakyatnya untuk memindahkan patung itu dari Sepe ke Palopo ---yang terletak sangat jauh ke arah selatan--- untuk membuktikan dominasinya atas wilayah Bada, namun usaha ini gagal.Â
Patung ini pada awalnya menghadap ke arah Luwu di selatan, tetapi orang-orang Bada memutarnya menghadap ke barat sebagai bentuk penghinaan terhadap Raja, dan ketika para pengikut Raja ini mencoba untuk mengubahnya kembali, patung ini jatuh ke samping, dan membunuh 200 orang dari mereka. Di masa lalu, tumbal dibawa ke patung ini sebelum memulai kegiatan baru, seperti membuka kebun baru.
Palindo digambarkan berwajah ceria dan ramah. Tinggi batu ini mencapai sekitar 4 setengah meter dengan ukiran tubuh berbentuk oval, memiliki mata yang bulat dan hidung besar yang memanjang ke bawah. Pahatan mulut yang dalam berbentuk sebuah senyuman melengkapi batuan megalitik ini
Lembah Lore dan segala keunikan serta keindahan didalamnya saat ini hanya membutuhkan kaum milenial yang mempunyai rasa "memiliki" agar dapat berkembang lebih maju dan dapat lebih dikenal di masyarakat luas. Seiring dengan perkembangan waktu, potensi-potensi wisata yang ada di Lembah Lore akan sangat membatu pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat setempat.Â
Mengapa harus kaum milenial? Karena keadaan sekarang membuat kita tidak luput dari teknologi dan tentunya hal tersebut melibatkan kaum milenial. Terlepas dari hal itu semestinya pemerintah melakukan pengembangan potensi-potensi yang ada di setiap daerah secara merata entah itu potensi wisata maupun hasil bumi agar dari keduanya dapat membatu pemerataan status ekonomi di daerah Lembah Lore dengan melibatkan banyak SDM dari Lembah Lore.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H