Belakangan ini Porambua menjadi tempat spot foto favorit bagi setiap orang yang berkunjung ke Napu. Akan tetapi sampai saat ini keamanan di daerah ini belum sepenuhnya terjamin karena adanya sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab, siapa lagi kalau bukan Ali Kalora CS (Mudjahidin Indonesia Timur) yang sebelumnya dipimpin Alm Santoso dan Alm Daeng Koro.Â
Sejak dulu sebenarnya tempat ini sangat strategis untuk masyarakat di sekitarnya, akan tetapi masalah keamanan selalu menjadi kendala.
Selain potensi wisata yang sangat bagus, Napu merupakan tanah yang sangat subur. Daerah ini merupakan daerah di wilayah Lembah Lore yang menjadi pemasok sayur terbesar di Sulawesi, bahkan sampai beberapa daerah di Kalimantan seperti Samarinda dan Balikpapan mendapat pasokan sayur-sayuran dari Napu melalui pelabuhan Wani / Pantoloan di Palu.Â
Hanya butuh beberapa perhatian khusus dari pemerintah daerah sehingga daerah Napu menjadi tertata dengan baik, dan juga dengan harapan agar kiranya pihak berwajib dapat secepatnya membereskan urusan terorisme yang sudah sejak lama menjadi momok serta salah satu faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di daerah ini.
LEMBAH BEHOA
Daerah ini tidak berada begitu jauh dari Lembah Napu. Hutan lebat, persawahan, adat istiadat yang masih cukup kental serta cagar budaya POKEKEA menjadi ciri khas dari lembah ini. Situs megalith yang tersebar di hamparan padang savana adalah ikon utama daerah ini. Lembah Megalitikum Besoa terletak sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut.Â
Untuk menuju ke situs purbakala yang menyimpan cerita dari zaman prasejarah itu, kita harus berjalan kaki kurang dari 1 kilometer melewati pesawahan dan menyaksikan kerbau-kerbau petani yang sedang berkubang.
Di dekat arca Tadulako sekitar 50 meter kita juga akan menemukan Kalamba. Ini yang menarik. Menurut cerita, arca ini dulunya adalah bak mandi para putri raja. Bentuknya seperti ember besar. Kalamba ini mempunyai tutup yang juga terbuat dari batu alam. Jika berkunjung ke daerah ini kita bak kembali pada masa prasejarah.
Selain di situs Pokekea ada beberapa situs lainnya di beberapa desa yang sama dilindungi sebagai warisan budaya daerah Sulawesi Tengah. Sama halnya dengan wisata di Lembah Napu, akses menuju ke tempat ini perlu diperhatikan lagi
LEMBAH BADA
Jika berbicara tentang Lembah Bada yang terbesik dalam pikiran setiap orang adalah adat istiadat yang masih sangat dijunjung tinggi dan yang terutama adalah PATUNG PALINDO (Sang Penghibur).Â
Di lembah inilah megalith terbasar kedua di dunia berada, Patung Palindo. Patung ini merupakan situs tua peninggalan masyarakat Austonesia yang di perkirakan sudah ada ribuan tahun sebelum masehi. Palindo (bahasa Indonesia: Sang Penghibur) atau Watu Palindo dalam bahasa Bada, adalah sebuah patung batu megalitik setinggi 4.5 meter yang terletak di Lembah Bada, Lore Selatan.Â