Mohon tunggu...
Monica Salsabilla
Monica Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Indonesia

Mahasiswa Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Frilled Shark, Ikan Hiu Seperti Belut

29 Desember 2021   15:31 Diperbarui: 29 Desember 2021   16:00 2686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Organ reproduksi betin pada ikan hiu berjumbai memiliki sepasang ovarium fungsional dengan berat berkisar 6,9 g hingga 3,48 g. Ovarium dari ikan hiu betina dewasa memiliki berat kurang dari 20 g. Sementara ikan hiu betina pasca ovulasi dan gravid memiliki ovarium yang mengalami atrofi dengan berat kurang dari 200 g. Selain organ ovarium pada ikan hiu berjumbai betina terdapat kelenjar nidamental yang membesar dengan perkembangan ovarium dan akan menyusut ketika perkembangan embrio.  

Chamydoselachus anguineus atau ikan hiu berjumbai memiliki status konservasi yang terdaftar hampir terancam punah yaitu Near Threatened (NT) oleh IUCN Red List: “Spesies perairan dalam yang umumnya jarang hingga tidak umum, dengan beberapa lokasi di mana ia lebih sering di ambil sebagai tangkapan sampingan di beberapa perikanan”. Spesies ikan sebenarnya bukan target ikan yang sering ditangkap oleh para nelayan atau peneliti. Hanya ditangkap jika diperlukan informasi mengenai pengamatan penelitian, namun ini jarang terjadi karena biasanya ikan hiu berjumbai yang berhasil ditangkap kebanyakan ditemukan dalam perairan seperti kasus penemuan ikan hiu berjumbai di Jepang.

Sebagai tangkapan sampingan ikan hiu berjumbai dimanfaatkan bagian daging untuk konsumsi, di jadikan tepung ikan bahan makanan, dan kadang-kadang dipelihara dalam akuarium di Jepang. Meskipun, ikan hiu berjumbai kurang diketahui sejarah kehidupannya, spesies ikan hiu laut dalam ini memiliki tingkat adaptasi atau ketahanan yang kecil terhadap penipisan akibat eksploitasi yang tidak ditargetkan. Ikan hiu berjumbai karena masuk daftar IUCN sebagi spesies hampir terancam punah, hewan ini juga memenuhi kriteria untuk spesies ikan hiu rentan atau Vulnerable.       

Referensi:

Ebert, D. A., & L. J. Compagno. 2009. Chlamydoselachus africana, a new species of frilled shark from southern Africa (Chondrichthyes, Hexachiformes, Chlamydoselachidae) Zootaxa, 2173(1): 1-18.

López‐Romero, F. A., C. Klimpfinger, S. Tanaka, & J. Kriwet. 2020. Growth trajectories of prenatal embryos of the deep‐sea shark Chlamydoselachus anguineus (Chondrichthyes). Journal of fish biology, 97(1): 212-224.

Tanaka S., Y. Shiobara, S. Hioki, H. Abe, G. Nishi, K. Yano, & K. Suzuki. 1990. The reproductive biology of the frilled shark, Chlamydoselachus anguineus, from Suruga Bay, Japan. Japanese Journal of Ichthyology, 37(3): 273-291.

https://oceana.org/marine-life/frilled-shark/

https://animaldiversity.org/accounts/Chlamydoselachus_anguineus/

https://www.marinebio.org/species/frilled-sharks/chlamydoselachus-anguineus/

https://www.sharknewz.com/rare-frilled-shark-caught-in-portugal/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun