-Individualisme adalah tanda bagaimana orang lebih mengejar kepentingan individu di atas kepentingan kelompok. Masyarakat individualis ditandai dengan budaya rasa bersalah ketika mereka membatasi yang akan melanggar aturan, norma atau hukum. Sementara itu, masyarakat kolektif, norma budaya malu membatasi perilaku mereka. Kemandirian dan kebebasan mementingkan diri sendiri juga merupakan ciri masyarakat individualis (Hoffstede, 1994).
-Maskulinitas merupakan tanda betapa nilai 'maskulin', seperti kekakuan, persaingan, keberhasilan dan sikap asertif dianggap lebih penting daripada nilai-nilai 'feminin' seperti kualitas hidup, hubungan pribadi, dan pelayanan (Hoffstede, 1994).
Dalam budaya maskulin masyarakat, setiap orang cenderung menentukan standar kinerjanya sendiri dan bertindak dengan kekuatan penuh untuk mencapai standarnya. Motivasi berprestasi umumnya tinggi. Persaingan dan konfrontasi dipandang sebagai proses positif, dimana anak belajar mengagumi kekuatan (Hoffstede, 1994).
-Penghindaran ketidakpastian merupakan tanda bagaimana masyarakat di suatu negara atau budaya tertentu lebih menyukai situasi yang terstruktur atau tidak terstruktur (Hoffstede, 1994). Tingkat penghindaran ketidakpastian yang kuat menciptakan kecenderungan untuk mengandalkan para ahli, struktur organisasi yang ketat, dan pola karir dan seringkali tidak sesuai dengan kondisi untuk pengembangan kewirausahaan.
-Orientasi jangka panjang adalah sikap dalam masyarakat yang bertindak dimotivasi oleh tujuan dan hasil dari orientasi jangka panjang, dibandingkan dengan kebutuhan kepuasan jangka pendek (Hoffstede, 1994). Masyarakat yang hidup dengan orientasi jangka panjang memiliki perilaku yang lebih dinamis, umumnya mengikuti prinsip rajin, hemat, memelihara rasa malu budaya, dan mengutamakan hubungan berdasarkan status dan tetap demikian.
Â
sumber gambar by Rida Zuraida
Â
PRESPEKTIF KEWIRAUSAHAAN DARI SEJARAH