"Astaga.., aku ga ngerti sama sekali, ini tugas sejarah sebenerrnya kita disuruh ngapain sih," ucap Mia. Ia mengacak-acak rambutnya lalu menyenderkan badannya ke sofa yang berada dibelakangnya. Â Mia, Rose, Audrey, Nathaniel, Giovano, dan yang terakhir Andrew, mereka sekarang berada di ruang khusus belajar di rumah Rose. Bagi mereka rumah Rose adalah rumah yang paling nyaman untuk mengerjakan tugas ataupun sekedar berkumpul bersama. Disekitar mereka sudah banyak snack yang akan menemani mereka selama beberapa jam kedepannya. Mata mereka kecuali Mia sedang terfokus kepada satu benda yang tepat ada didepan mereka, yaitu laptop mereka masing-masing. Mereka saling berhadapan satu sama lain atau bisa dibilang mereka duduk melingkar. Â Mia yang sedangg memperhatikan teman-temannya pun bingung karna dia merasa bahwa hanya dialah satu-stunya orang yang tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan oleh sang guru sejarah tercintanya.
"Kok pada bisa kerjain sihh.. masa cuma aku yang ga ngerti, sebenernya kita disuruh ngapain sih?" tanya Mia kepada teman-temannya. Setelah 1 menit, tidak ada yang menjawab pertanyaan Mia. Mia akhirnya cemberut dan mulai berdiri. Ia menghampiri ke belakang teman-tmannya secara satu persatu. Ia menanyakan semua hal yang sama yaitu 'gimana cara kerjain tugasnya'. Pada akhirnya Mia tidak mendapat jawaban yang dia mau.
"Ishhhh, apa susah nya tinggal bilang tugasnya gimana," Mia mulai duduk kembali ketempatnya dan mulai mengeluarkan rasa kesalnya.
"Siapa suruh tidur pas pelajaran bu Imel," ucap Nathaniel sambil menghadap sekilas kearah Mia yang sekarang sedang melihat kearahnya juga.
"Tuhh siapa yang suruhh.." balas Audrey.
"Kok kalian jadi kaya gitu sih, kan yang tidur bukan cuma aku, tapi Giovano juga..." ucap Mia. Giovano yang disebut namanya, hanya melirik Mia lalu melanjutkan tugasnya.
"Sudah lahhh, jangan berantem mulu, Mia mendingan kamu kerjain tugasnya, tugasnya kan cuma merangkum jaman penjajahan jepang," kata Rose sambil mengetik tugas yang dia buat.
"Nah gitu dong dari tadi, kan aku juga bisa kerjain." Mia mulai mengerjakan tugas yang baru saja diberi tahu oleh Rose. Senyumnya mengembang karna akhirnya dia bisa mengerjakan tugasnya. Sementara yang lain? mereka hanya bisa menggelengkan kepala karna mood Mia yang gampang sekali berubah.
'di jawa, munculah ramalan bahwa suatu saat jawa akan dijajah oleh bangsa kulit kuning dan umur penjajahannya hanya sebentar saja. Ramalan ini lah yang dimanfaatkan oleh jepang. Karena itulah saat jaman penjajahan jepang itu dianggap menjadi hal yang wajar.' Itulah sebagian dari paragraf yang Mia tulis
Beberapa jam kemudian..
Satu persatu dari mereka sudah menyelesaikan tugasnya yang bisa dikatakan menumpuk. Setiap hari sabtu mereka biasanya akan pergi ke rumah Rose dan mengerjakan tugas mereka disana. Mereka akan mengerjakan tugas yang baru saja diberikan atau pun akan dikumpul minggu depannya.
"Akhirnya selesai juga," ucap Giovano yang dibalas anggukan oleh teman-temannya. Mereka mulai mematikan laptop mereka dan menyimpannya ditas. Seperti biasa mereka akan beristirahat  sejenak dan dilanjutkan dengan bermain bersama. Andrew yang dari tadi bosan mengerjakan tugasnnya, sekarang dia mengelilingi ruangan. Ia mencari barang-barang yang baru dibeli oleh orang-tuanya Rose. Seperti orang-tuanya Rose, Andrew adalah orang yang senang dengan barang barang yang antik. Tidak jarang dia menanyakan dari mana atau kapan orangtua Rose membelinya kepada Rose. Bahkan Rose sendiri bingung cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Andrew karna dia tidak mengerti apapun.
"Eh ini apa?" Andrew kembali sambil membawa sesuatu ditangannya.
"Itu arloji lah, kamu pake nanya lagi," ucap Giovano yang mulai berusaha untuk menghabiskan snack yang disediakan oleh Rose. Muka Andrew menjadi datar saat mendengar jawaban Gio. Gio melanjutkan makannya sementara Andrew berjalan menuju Nathaniel.
"Nath, ini tulisan jepang kan ya? Kamu bisa baca ga?" tanya nya. Nathaniel mengambil arloji itu dan mencoba untuk membacanya.
"Arti dari tulisan itu harusnya sih jepang, tapi aku ga tau persis," ucapnya. Audrey yang mendengar hal itu langsung meminjam aroji itu. dia melihatnya dan terpaku pada satu hal. Yaitu waktu yang ditunjukan arlogi tersebut.
"Ini waktunya emang begini atau gimana ya?" ucapnya tanpa sadar. Semua yang mendengarnya menjadi bingung lalu melihat kearahnya. Orang yang perhatikan masih melihat kearah arloji itu. Audrey seperti sedang menyeting arloji itu. Rose mendekati Audrey dan tanpa sengaja menyenggol arloji tersebut. Arloji itu berbunyi dan membuat mereka terkejut, secara perlahan Audrey menaruh arloji itu ditengah-tengah mereka ,karna ia takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Sementara Gio, dia masih asik memakan snacknya, Andrew? Dia justru merasa senang dengah hal terdebut, mia dan rose? Mereka terpaku dengan arloji yang sudah Audrey taruh, dan Nathan, dia hanya menunggu apa yang selanjutnya akan terjadi.
Arloji itu mengambang dan mengeluarkan sinar.
Singgg....
Pada 10 januari 1942. Jepang mulai menginvasi Indonesia. Tulisan tersebut muncul diatas mereka. Ruangan mereka secara tiba-tiba berubah. Yang awalnya mereka berada diruangan, sekarang mereka berada di luar ruangan. Orang- orang banyak berkeliaran. Mereka mulai mencoba memegang orang orang tersebut. Tetapi yang mereka tidak dapat menyentuh mereka. mereka melihat bahwa jepang mulai menduduki daerah tarakan, ruangan tersebut selalu berubah ubah setiap adegan yang dimunculkan oleh arloji tersebut. Minahasa, Sulawesi, Balikpapan, ambon, Pontianak, makasar, Banjarmasin,Palembang, dan bali adalah scene yang arloji tampilkan. Mereka terpukau akan arloji yang dibeli oleh orang tua rose. Mereka merasa bahwa mereka seeding menonton bioskop.
'16 oktober 1942'
"Tanggal 16 oktober," mia berusaha berfikir apa yang akan terjadi pada tanggal tersebut. Gio yang masih melahap makananya, secara tiba tiba mengucapkan sesuatu.
"Pada tanggal itu bangsa Indonesia mulai kerja paska, pokok nya semua dipaksa deh."
"Pertama banyak laki-laki Indonesia yang diambil lalu dipindahkan ke Burma, kedua secara paksa tentara jepang mengambil kebutuhan keluarga yang tinggal di Indonesia, yang terakhir yaitu jepang menjadikan perempuan Indonesia menjadi 'wanita penghibur' mereka," lanjut rose.
1943 pada tahun ini lah mereka melihat ada nya romusa yaitu kerja paksa yang dilakukan oleh jepang terhadap Indonesia. Mereka melihat kesusahan bangsa Indonesia yang bekerja. Bahkan mereka mati karna kelaparan. Tidak seperti sekarang, Indonesia sudah merdeka. Bangsa Indonesia lelah untuk di tindas oleh bangsa lain. Mereka melihat bertapa sulitnya Indonesia ini untuk merdeka. Bukan hanya untuk para pahlawan atau orang-orang disana, tetapi untuk orang-orang yang berada dimasa yang akan datang nanti. Tetapi apakah kita benar benar bisa memperjuangkan kemerdekaan? Terkadang saat sekolah mereka mangadakan upacara, mereka akan mengobrol satu sama lain. saat mengadakan hari kemerdekaan indonesiapun ada yang tidak tertarik atau mengikuti acara tersebut. Mereka  mulai serius dalam menontonnya.
Pada akhirnya, arloji itu berhenti mengeluarkan cahaya, mereka bingung dengan apa yang mereka lakukan. Apakah mereka hanyalah mimpi, atau memang terjadi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H