Mohon tunggu...
Abdul Muis
Abdul Muis Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang suka menulis, belajar otodidak dari internet tentang inovasi pembelajaran, aktif sebagai narasumber berbagi praktik baik, fasilitator PGP, Praktisi Menggajar, pendiri penerbit Klik Media dan Pustaka Mahameru, Abinya Nada dan Emil.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pesan Kurikulum Merdeka: Fokuslah

17 Agustus 2024   10:16 Diperbarui: 18 Agustus 2024   05:48 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari Valen kita belajar, bahwa jika ingin berprestasi, belajarlah, berusahalah, lakukanlah ikhtiar dengan sungguh-sungguh, fokuslah hanya pada satu hal yang kita mampu dan suka, niscaya keberhasilan akan datang menghampiri.

Fokus dan semangat inilah sebenarnya yang diinginkan dalam Kurikulum Merdeka. Mengapa struktur materi pada Capaian Pembelajaran di Kurikulum Merdeka dibuat semakin sederhana? Karena Kurikulum Merdeka ingin menyampaikan pesan kepada kita semua bahwa fokus belajar pada materi esensial akan mengantarkan peserta didik selangkah lebih dekat dengan gerbang kesuksesan.

Sayangnya, tidak semua dari kita mampu memahami dan bahkan mungkin juga mempraktikkan dengan baik bagaimana Kurikulum Merdeka dijalankan dalam aktivitas pembelajaran di dalam kelas. Semua kita masih terpaku dan mengejar nilai pengetahuan, semua kita masih saja fokus ingin mengantarkan peserta didik dengan jumlah yang banyak, diterima di perguruan tinggi, semua kita masih sibuk bagaimana agar nilai pengetahuan yang tertulis di laporan hasil belajar peserta didik dapat 'mengangkat nasib' mereka menjadi lebih baik, semua kita masih sibuk menghadirkan nilai marketable yang dalam benak kita, nilai inilah yang kelak akan menjadikan peserta didik dan mungkin juga satuan pendidikan memiliki grade yang semakin baik.

Pesan Kurikulum Merdeka ini dapat dengan mudah kita temui pada cerita saya di awal tulisan ini. Ya, dari Valen kita belajar bahwa sesungguhnya kita hanya perlu fokus pada satu hal dengan sungguh-sungguh dan 'tanpa ampun', bahkan jika perlu sampai 'berdarah-darah'. Sayangnya, semua kita masih belum sepenuhnya menyadari akan pesan penting ini. Semua kita ingin bahwa peserta didik yang kita ajar, mahir pandai serta menguasai materi yang kita sampaikan di kelas, padahal anggapan inilah yang sejatinya semakin menjadikan peserta didik 'kerdil' dan mundur selangkah dari gerbang masa depan.

Bayangkan, jika pesan kurikulum merdeka ini dapat kita cerna dan praktikkan dengan baik di dalam kelas bersama peserta didik, boleh jadi akan lahir Valen-Valen yang lain yang kelak akan berprestasi di berbagai ajang lomba, bukan hanya nasional bahkan juga internasional.

***

Siapakah yang paling berpengaruh dan memberikan kontribusi besar terhadap prestasi seseorang? Jawabannya adalah dirinya sendiri. Keluarga dan lingkungan menjadi faktor berikutnya.

Siapakah yang merasakan dampak dari prestasi yang diraih oleh seseorang? Jawabannya adalah dirinya sendiri. Berikutnya adalah keluarga dan lingkungan.

Selamat dan sukses kepada SMA Negeri 1 Yosowilangun, wabilkhusus kepada Valen Ozora Widotama, peserta didik kelas XII-1. Ke Depan, jalan semakin panjang, tantangan semakin besar, kompetisi akan semakin ketat dan menantang, fokuslah, karena fokus yang kelak akan mengantarkan pada gerbang kesuksesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun