Mohon tunggu...
Abdul Muis
Abdul Muis Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang suka menulis, belajar otodidak dari internet tentang inovasi pembelajaran, aktif sebagai narasumber berbagi praktik baik, fasilitator PGP, Praktisi Menggajar, pendiri penerbit Klik Media dan Pustaka Mahameru, Abinya Nada dan Emil.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ingin Anak Anda Sukses? Ajarkan Lima Hal Ini

26 Juli 2024   10:53 Diperbarui: 26 Juli 2024   10:57 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi Guru bagi Teman (dok. pribadi)

Birrul Walidain

Berbakti atau berbuat baik kepada kedua orang tua atau dikenal dengan istilah birrul walidain adalah pelajaran kedua yang diberikan Lukman kepada anaknya. Tentu pelajaran ini bukan tanpa alasan. Orang tua adalah mereka yang mendidik, merawat dan membesarkan anak, mendoakannya menjadi orang yang sukses dunia juga sukses akhirat. Berbuat baik kepada orang tua boleh jadi merupakan ikhtiar bagi anak untuk membalas jasa keduanya. Ibunya yang mengandung selama sembilan bulan yang oleh Al-Quran digambarkan dalam keadaan lemah yang terus bertambah. Lukman menjelaskan bahwa berbakti kepada kedua orang tua bukan tanpa dasar, terutama ibu yang telah mengandungnya selama sembilan bulan dalam keadaan lemah. Maka salah satu bentuk balas jasa anak kepada orang tua adalah berbuat baik kepadanya, bersyukur kepada Allah juga kepada kedua orang tua.

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu"

Merasa selalu diawasi

Apapun yang kita lakukan di dunia ini, tanpa terkecuali, semua diawasi dan berada dalam kendali Allah. Lukman pun mengajarkan demikian. Setiap perbuatan, besar atau kecil, selama ia berada di langit dan di bumi, maka Allah akan membalasnya, apapun jenis dan bentuknya. Ini mengindikasikan kepada kita bahwa Allah selalu mengawasi setiap gerak langkah kita. Pemahaman seperti inilah yang ditanamkan oleh Lukman kepada anaknya, bahwa perbuatan yang dilakukan meskipun ia hanya sebesar biji sawi, Allah akan memberikan balasan.

Merasa selalu diawasi oleh Allah ini mengajarkan kepada anak bahwa selama ia tidak berada dalam pengawasan orang tua, selalu ada Allah yang mengawasi, sehingga perbuatan apapun yang dilakukannya akan terekam jelas dan pasti akan ada balasannya. Dengan demikian anak akan selalu berhati-hati, dalam berkata, berbuat, bertindak dan bahkan memutuskan.

"Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui."

Solatlah

Ibadah ini merupakan ibadah inti yang harus ditunaikan oleh setiap kita yang beragama Islam. Melalui solat, kita semua berkomunikasi dengan Allah sesuai dengan cara yang disyariatkan. Komunikasi dengan Allah melalui solat juga bentuk tanggung jawab kita sebagai makhluk, bahwa tujuan kita diciptakan adalah untuk beribadah kepada-Nya.

Lukman pun demikian. Ia meminta anaknya untuk mendirikan solat, mengerjakan kebaikan dan menjauhi kemungkaran serta bersabar terhadap apa yang sedang menimpanya. Kesabaran ini pula yang kadang kita semua sulit mengendalikannya, cenderung tidak sabar dan mudah emosi. Pelajaran untuk senantiasa bersabar ini adalah materi penting kehidupan yang diberikan Lukman kepada anaknya. Bukan hanya urusan sabar pada diri sendiri, bahkan sabar dalam belajar menggapai cita-cita, membutuhkan proses yang panjang dan lama. Ini pula yang patut kita tanamkan kepada anak-anak kita.

"Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun