Mohon tunggu...
Johana Maria Theresia
Johana Maria Theresia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah seorang penikmat ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang politik dan ilmu sosial. Ketertarikan saya pada politik dunia telah membawa saya ke dalam berbagai diskusi dan penelitian mendalam tentang dinamika dan isu-isu global. Saya percaya bahwa pemahaman tentang politik dunia adalah kunci untuk memahami bagaimana masyarakat global berinteraksi dan berubah. Selain itu, saya juga memiliki minat yang kuat dalam ilmu sosial. Saya merasa terpanggil untuk memahami bagaimana masyarakat berfungsi dan bagaimana individu berinteraksi satu sama lain dalam konteks sosial yang lebih luas. Ilmu sosial memberikan saya alat untuk memahami dan menganalisis fenomena sosial dari berbagai perspektif. Namun, kehidupan saya tidak hanya tentang belajar dan penelitian. Saya juga memiliki hobi yang membantu saya untuk bersantai dan mengekspresikan diri. Saya suka bernyanyi, membaca, dan menari. Bernyanyi dan menari memungkinkan saya untuk mengekspresikan diri secara kreatif, sementara membaca memberikan saya kesempatan untuk melarikan diri ke dunia lain dan memperluas wawasan saya. Dengan cara ini, saya menjaga keseimbangan antara kehidupan akademik dan pribadi saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Konsep Liberalisme dalam kerjasama Indonesia-Australia melalui IA-CEPA dan Analisis Neoliberalisme

7 November 2023   15:41 Diperbarui: 7 November 2023   15:46 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Analisis konsep Liberalisme dalam Kerjasama Indonesia dan Australia melalui IA-CEPA

Liberalisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa dalam hubungan internasional negara-negara cenderung melakukan kerjasama satu sama lain agar bisa tercapai kepentingan bersama yang membawa keuntungan bagi negara itu sendiri. Dalam pandangan liberalisme negara sebisa mungkin menghindari adanya konflik dan melakukan upaya-upaya kooperatif. lewat perjanjian IA-CEPA bisa dilihat bahwa Kerjasama Indonesia dan Australia melalui IA-CEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement) mencerminkan beberapa prinsip dasar liberalisme dalam hubungan internasional. IA-CEPA, sebagai perjanjian perdagangan bebas, mencerminkan prinsip liberalisme melalui penghapusan hambatan perdagangan dan peningkatan akses pasar. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih terbuka dan kompetitif, yang sejalan dengan ide liberal tentang kebebasan ekonomi dan manfaat perdagangan bebas. Selain itu, IA-CEPA juga mencakup komitmen untuk kerjasama di berbagai sektor lainnya, termasuk pendidikan, pelatihan kerja, dan investasi. Ini mencerminkan pandangan liberal bahwa kerjasama internasional dalam berbagai bidang dapat membantu mempromosikan perdamaian dan stabilitas. Kerja sama antara Indonesia dan Australia merupakan manifestasi dari teori liberalisme bahwa negara saling membutuhkan dan ketergantungan satu sama lain. Perjanjian ini menciptakan interdepedensi baik dari Indonesia maupun Australia mmdalam berbagai sektor seperti pertanian. Australia memiliki keahlian dalam teknologi pertanian yang dapat membantu Indonesia meningkatkan produktivitas dan kualitas produk pertaniannya. Kemudian Pendidikan, lewat perjanjian ini akan lebih banyak peluang bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar di Australia dan sebaliknya. Ini akan meningkatkan pertukaran budaya dan pengetahuan. Selanjutnya Energi dan sumber daya mineral, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, sementara Australia memiliki teknologi dan keahlian dalam pengelolaan dan eksploitasi sumber daya ini. Selanjutnya bidang pariwisata. Akan ada lebih banyak peluang untuk mempromosikan pariwisata di kedua negara, yang akan membantu meningkatkan ekonomi lokal. Dan yang terakhir yaitu Teknologi dan inovasi dalam Kerjasama, Ini akan mendorong peningkatan investasi dan pertukaran ide dalam sektor teknologi dan inovasi.

Analisis keputusan Indonesia untuk melunasi utang ke IMF dalam konsep Neoliberalisme

Keputusan Indonesia untuk melunasi utangnya kepada Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) dapat dilihat melalui teori neoliberalisme . Neoliberalisme adalah sebuah teori ekonomi politik yang menekankan pada liberalisasi perdagangan, privatisasi, deregulasi, dan peningkatan peran sektor swasta dalam ekonomi. IMF sering dikaitkan dengan neoliberalisme karena biasanya mendorong negara-negara peminjam untuk menerapkan kebijakan-kebijakan ini sebagai bagian dari program penyesuaian struktural. Pelunasan utang IMF oleh Indonesia dapat dilihat sebagai langkah menuju peningkatan otonomi dan penolakan terhadap intervensi eksternal dalam kebijakan ekonomi domestik. Ini mencerminkan prinsip neoliberalisme yang menekankan pada kebebasan ekonomi dan minimnya campur tangan pihak luar dalam urusan ekonomi suatu negara. Hutang ini, yang berasal dari paket bantuan selama krisis ekonomi Asia pada akhir 90-an, menyoroti bagaimana negara-negara saling terkait dalam ekonomi dunia. Sebagai institusi internasional, IMF berperan sebagai penyedia dana dalam situasi ini, menunjukkan bagaimana negara berinteraksi dan dipengaruhi oleh institusi global. Pelunasan utang ini merupakan langkah signifikan bagi Indonesia menuju kemandirian ekonomi. Namun, ini tidak berarti Indonesia akan mengesampingkan kerjasama internasional. Sebagai anggota IMF, Indonesia tetap berkomitmen pada kerjasama ekonomi global. Secara umum, situasi ini menggambarkan bagaimana prinsip-prinsip Neo-Liberalisme, seperti interdependensi ekonomi, relevansi institusi internasional, dan peran negara dalam sistem global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun