Mohon tunggu...
Monang Ranto Vaber Simamora
Monang Ranto Vaber Simamora Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Suami dari seorang istri dan seorang gembala jemaat.

Perintah itu pelita, ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Ketiadaan pada Kegelapan Lalu ke Dunia

25 Oktober 2022   21:31 Diperbarui: 23 Januari 2024   08:47 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia."

Walaupun kami dilahirkan berbeda-beda, tetapi kami semua dilahirkan dengan gambar dan rupa pencipta kami "Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka"

Pikiranku menyelidiki dan menyimpulkan betapa mulianya manusia yang dilahirkan ke bumi. Dia begitu agung membawa gambar dan rupa pencipta dalam dirinya. Sungguh mulia hasil karya penciptaku. Aku adalah salah satu karya-Nya.

Tetapi, kefanaan sudah menempel dalam tubuh manusia sejak ia dalam rahim ibunya. Dia datang ke dunia dan dunia menerima dia hanya dalam batas waktu tertentu. Setelah itu dia akan diusir keluar karena kefanaan memanggil dia kembali.

Siapa yang membawa kefanaan ini? Semua yang baik yang Tuhan ciptakan mengalami kehancuran karena kefanaan ini. Siapa yang membawa kefanaan ini masuk ke dalam dunia? Ya, siapa lagi kalau bukan bapak kita Adam.

Dengan sedih aku membaca "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa"

Kita menemukan dalang dari semua ini adalah bapa kita Adam, dialah sumber semua kekacauan ini. Ketidaktaatannya kepada larangan Tuhan membuat kefanaan masuk ke dalam dunia. Semua keturunan Adam kena dampak dari pelanggaran Adam. Dosa mengkhamiri manusia sehingga manusia mengalami kematian.

Aku mendengar kabar angin bahwa manusia lahir seperti kertas putih, kehidupan inilah yang mewarnainya dan kitalah yang menulis di atas kertas itu. Tetapi, ini adalah desisan si ular tua agar manusia tidak percaya terhadap apa yang Tuhan katakan bahwa semua manusia sudah berdosa sejak dalam rahim ibu mereka.

Sebenarnya keadaan manusia itu lahir seperti "kertas hitam" karena dosa sudah mewarnainya, mewarnainya dengan warna hitam. Tentu saja dalam kehidupannya ia dapat memberikan warna-warna lain di atas warna hitam tersebut. Dia bisa mewarnainya dengan warna putih, merah, kuning, jingga dll. Tetapi kita tahu "backgroundnya" berwarna hitam (dosa).

Mengapa Aku ada?

Mengapa aku ada karena Tuhan ingin aku ada. Aku tidak membutuhkan Tuhan, karena aku belum ada. Setelah aku ada, baru aku butuh Tuhan untuk keberadaanku, tetapi sebelum aku ada, aku tidak memerlukan Tuhan untuk ada, sekali lagi karena "ketiadaan" tidak membutuhkan apapun.

Jadi, aku ada bukan karena diriku sendiri, aku ada karena penciptaku, Ia ingin aku ada maka aku ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun