Mohon tunggu...
Monang Ranto Vaber Simamora
Monang Ranto Vaber Simamora Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Suami dari seorang istri dan seorang gembala jemaat.

Perintah itu pelita, ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasih Itu Telah Turun ke Dunia

23 September 2022   09:41 Diperbarui: 23 September 2022   09:55 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasih itu telah turun ke dunia

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16).

a. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini

Alasan utama Tuhan turun ke dunia hanya satu yaitu kasih-Nya. Kasih-Nyalah yang telah membuat Dia menjadi sama dengan manusia ciptaan-Nya. Dia rela merendahkan diri-Nya menjadi bayi, belajar dan bertumbuh bersama manusia. Dia pun disebut sebagai anak manusia. Semua ini karena cinta-Nya.

Manusia yang telah dicemari oleh dosa berpikir Tuhan dapat melakukan segala sesuatu bahkan yang kontradiksi atau yang bertentangan dengan sifat-Nya. Tetapi, Tuhan yang benar, tidak dapat melakukan hal yang bertentang dengan sifat-Nya.

Seperti contoh Tuhan yang Maha Kasih tidak dapat membuat manusia berdosa langsung ke surga. Dia tidak dapat melakukan hal itu, karena hal itu bertentangan dengan sifat mahaadil-Nya.

Kemahaadilan Allah menuntut dosa harus dihukum. Jika dosa manusia tidak dihukum artinya Tuhan tidak mahaadil. Karena Tuhan mahaadil maka Dia harus menghukum manusia berdosa. Dosa manusia harus dibereskan supaya manusia bisa bersama Tuhan di surga.

Tuhan adalah kasih. Tuhan itu bukan sekedar rangkaian huruf yang dijalin menjadi sebuah kata. Kasih juga bukan hanya sekedar makna, tetapi Kasih itu adalah pribadi. Kasih itu adalah pribadi Tuhan sendiri. Tuhan berkata melalui firman-Nya, Dia adalah kasih dan Kasih itu telah turun ke dunia.

b. Sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal

Karena kasih-Nya Bapa telah memberikan Yesus Kristus kepada dunia. Yesus Kristus dalam ke Allahan-Nya merendahkan diri menjadi manusia, Ia rela diutus untuk menyelamatkan manusia dari hukuman neraka. Bapa dan Yesus Kristus adalah satu dari kekal kepada kekal. Tetapi, sebagai utusan, Dia rela mengosongkan diri-Nya dan menjadi hamba.

Yesus Kristus adalah anak tunggal Bapa. Dia disebut anak tunggal Bapa karena hanya Dialah satu-satunya yang sehakekat dengan Bapa. Yesus disebut anak dalam hal hubungan-Nya dengan Bapa. Mereka ada sebelum segala sesuatu ada, mereka satu dalam sifat tetapi beda pribadi.

Sebutan anak ini tidak dalam arti Bapa memiliki istri dan melalui istrinya inilah dia memproleh anak dan menamai anak ini Yesus. Iblislah yang mengajarkan istri Bapa ini adalah Maria. Iblis yang mengajarkan tuhan itu ada tiga yaitu Bapa, Yesus dan Maria. Ajaran iblis seperti ini tidak pernah ada dalam kitab suci. Ajaran seperti ini hanya ada dalam kitab segala dusta yang dikarang bebas oleh iblis.

c. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa

Semua manusia yang percaya kepada Tuhan Yesus tidak akan binasa dalam neraka kekal karena Tuhan Yesus telah menggantikannya dihukum. Tuhan Yesus rela dihukum untuk menggantikan manusia berdosa. Dia dicambuk, disiksa bahkan tergantung di kayu salib dan mati untuk menggantikan manusia berdosa dihukum.

Keadilan Tuhan dilaksanakan dengan cara menghukum Yesus Kristus untuk menggantikan manusia dihukum. Tidak ada dosa yang dilepaskan begitu saja, tidak ada dosa yang tidak dihukum, tidak ada dosa yang dapat dihapus dengan amal baik, tidak ada dosa yang dapat dibarter dengan amal soleh, tidak ada dosa yang diampuni tanpa dihukum.

d. Melainkan beroleh hidup yang kekal

Karena Kristus telah menggantikan manusia dihukum karena dosa-dosanya, maka dia dapat memproleh hidup yang kekal bersama Tuhan di surga. "Hanya orang tanpa dosalah" yang dapat bersama-sama Tuhan, sebab Tuhan itu Mahakudus, kekudusan-Nya tidak dapat bersatu dengan manusia yang masih memiliki dosa.

Karena itulah kitab suci menyebut "keselamatan itu adalah pemberian Tuhan". Tidak ada manusia yang dapat mengusahakan keselamatan karena hal itu hanya dapat dilakukan oleh Yesus Kristus di kayu salib. Manusia hanya menerimanya dengan iman. Dengan iman manusia merespon kasih Allah sehingga dia diselamatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun