Karena kasih-Nya Bapa telah memberikan Yesus Kristus kepada dunia. Yesus Kristus dalam ke Allahan-Nya merendahkan diri menjadi manusia, Ia rela diutus untuk menyelamatkan manusia dari hukuman neraka. Bapa dan Yesus Kristus adalah satu dari kekal kepada kekal. Tetapi, sebagai utusan, Dia rela mengosongkan diri-Nya dan menjadi hamba.
Yesus Kristus adalah anak tunggal Bapa. Dia disebut anak tunggal Bapa karena hanya Dialah satu-satunya yang sehakekat dengan Bapa. Yesus disebut anak dalam hal hubungan-Nya dengan Bapa. Mereka ada sebelum segala sesuatu ada, mereka satu dalam sifat tetapi beda pribadi.
Sebutan anak ini tidak dalam arti Bapa memiliki istri dan melalui istrinya inilah dia memproleh anak dan menamai anak ini Yesus. Iblislah yang mengajarkan istri Bapa ini adalah Maria. Iblis yang mengajarkan tuhan itu ada tiga yaitu Bapa, Yesus dan Maria. Ajaran iblis seperti ini tidak pernah ada dalam kitab suci. Ajaran seperti ini hanya ada dalam kitab segala dusta yang dikarang bebas oleh iblis.
c. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa
Semua manusia yang percaya kepada Tuhan Yesus tidak akan binasa dalam neraka kekal karena Tuhan Yesus telah menggantikannya dihukum. Tuhan Yesus rela dihukum untuk menggantikan manusia berdosa. Dia dicambuk, disiksa bahkan tergantung di kayu salib dan mati untuk menggantikan manusia berdosa dihukum.
Keadilan Tuhan dilaksanakan dengan cara menghukum Yesus Kristus untuk menggantikan manusia dihukum. Tidak ada dosa yang dilepaskan begitu saja, tidak ada dosa yang tidak dihukum, tidak ada dosa yang dapat dihapus dengan amal baik, tidak ada dosa yang dapat dibarter dengan amal soleh, tidak ada dosa yang diampuni tanpa dihukum.
d. Melainkan beroleh hidup yang kekal
Karena Kristus telah menggantikan manusia dihukum karena dosa-dosanya, maka dia dapat memproleh hidup yang kekal bersama Tuhan di surga. "Hanya orang tanpa dosalah" yang dapat bersama-sama Tuhan, sebab Tuhan itu Mahakudus, kekudusan-Nya tidak dapat bersatu dengan manusia yang masih memiliki dosa.
Karena itulah kitab suci menyebut "keselamatan itu adalah pemberian Tuhan". Tidak ada manusia yang dapat mengusahakan keselamatan karena hal itu hanya dapat dilakukan oleh Yesus Kristus di kayu salib. Manusia hanya menerimanya dengan iman. Dengan iman manusia merespon kasih Allah sehingga dia diselamatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H