Mohon tunggu...
Monang Ranto Vaber Simamora
Monang Ranto Vaber Simamora Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Suami dari seorang istri dan seorang gembala jemaat.

Perintah itu pelita, ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketidakadilan dalam Diri Manusia Berdosa

7 Juni 2022   02:02 Diperbarui: 7 Juni 2022   02:05 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pandangan manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa, manusia itu baik. Tetapi dalam pandangan Tuhan Yang Maha Esa semua manusia adalah pendosa yang "selalu menyakiti hati-Nya".

Para Atheis yang imannya melampaui iman iblis (iblis percaya Tuhan Yesus pencipta alam semesta tetapi kaum Atheis tidak percaya) berusaha menipu diri mereka sendiri dengan percaya bahwa mereka adalah manusia yang baik. Dengan begini mereka memperlihatkan "kelicikan hatinya" yang didukung oleh iblis. 

Iblis "mengipasi" konsep "manusia baik" ini untuk menipu dirinya sendiri. Mereka tidak akan sadar akan keberdosaannya, saat mereka tidak sadar akan keberdosaannya maka mereka tidak pernah mau bertobat dan datang kepada Tuhan Yesus.

Dengan kata lain hati manusia yang licik dan iblis, sedang berkata "jangan akui bahwa engkau manusia yang bejat, agar engkau tidak butuh juruslamat untuk menyelamatkanmu dari kenajisan dosamu". Konsep yang jahat ini berkata "Orang baik tidak butuh pengampunan dosa, karena orang baik tidak memiliki dosa".

Iblis bahkan lebih jauh bekerja sama dengan hati manusia yang licik untuk mencetuskan "tidak ada dosa". Dosa itu tidak ada, dosa itu hanya ilusi, dosa itu hanyalah konsep kuno, dll. Dengan meniadakan dosa maka manusia tidak membutuhkan pengampunan, karena tidak membutuhkan pengampunan, manusia tidak akan datang kepada Tuhan Yesus.

Lebih parahnya lagi iblis menciptakan ajaran "amal baik dapat menghapus dosa". Dengan berbuat banyak kebaikan dosa-dosa bisa dihapus. Di sini iblis juga bermain dan hal ini disetujui oleh manusia berdosa, mereka berpikir amal baiknya bisa menghapus dosa. 

Ini merupakan dusta terhebat dari si iblis yang dipercayai oleh banyak orang, mereka bersembunyi di balik topeng agama mereka untuk menghasilkan amal sebanyak mungkin dengan harapan dosa-dosanya terhapus.

 Tetapi itu semua hanya kebohongan di atas kebohongan, karena dia sendiri tahu "Penjahat harus di hukum". Pendosa harus dihukum atas kejahatan yang dia lakukan. Tidak adil melepaskan seorang penjahat hanya karena dia melakukan kebaikan, tidak adil seorang yang berpoligami tidak dihukum, tidak adil jika seorang LGBTQ seperti yang terjadi di kota Sodom dan Gomora tidak dihukum, 

tidak adil jika para koruptor tidak dihukum, tidak adil jika pezinah tidak dihukum, tidak adil jika perampok tidak dihukum, tidak adil jika hakim bisa di sogok dan lain sebagainya.

Jika Tuhan yang Mahaadil tidak mengadili semua manusia berdosa dan menghukum mereka atas dosa-dosanya maka Tuhan TIDAK adil. Tetapi semua manusia tahu Tuhan Yesus Mahaadil. 

Dia adalah hakim seluruh bumi. Dia akan melemparkan semua manusia ke api neraka karena neraka adalah tempat hukuman yang adil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun