Saya beri contoh ya Wasih. Dosa itu sama dengan kejahatan dalam dunia peradilan. Dalam dunia peradilan mencuri motor itu tindakan kejahatan kan? Perhatikan, mencuri motor itu kejahatan (dosa). Tindakan pencurian motor itu nyata, itu bukan ilusi. Apa kamu tidak memasukkan motormu sewaktu malam ke garasi, Â masukkan kan? Nah, itu artinya kejahatan pencurian motor itu bukan ilusi. Pencurian motor itu nyata kalau itu ilusi ya kita bisa letakkan motor kita disembarang tempat, tetapi kan kita tidak melakukan hal itu, itu karena kita tahu pencurian motor itu bukan ilusi. Pahamkan, Wasih? Oh, iya mas (sahut Wasih).
Yehu melirik Wasih "tanda bagi Wasih, jangan bertanya lagi". Tetapi karena Wasih ingin tahu penjelasan lebih lanjut, dia bertanya lagi. Mas, apa ia dosa itu katanya tidak ada? Dosa itu ada (sahut si penginjil), hanya saja beberapa orang dan golongan tidak mau mengakui dosa sebagai dosa, mereka secara sengaja tidak mau mengakuinya. Bahkan, mereka menyebarkan pandangan mereka tersebut kepada setiap orang, itulah sebabnya Wasih mengetahui pandangan mereka. Â Â
Tidak ada dosa dalam Sains
Tetapi kata Neurolog dosa tidak ada dalam bidang Neurologi Mas (Tanya Washi). Begini Washi, yang menyimpulkan hal seperti itu bukanlah ilmu tersebut, tetapi orang yang membidangi ilmu itu. Dan kesimpulan mereka itu tidak dihasilkan dari ilmu Neurologi, tetapi dari iman pribadinya. Banyak kok, Neurolog yang mengakui keberadaan dosa, sekalipun Neurologi tidak berbicara tentang dosa.
Tidak membahas tentang dosa tidak sama dengan tidak mengakui keberadaannya. Tuhan yang menciptakan otak manusia itu benar, tetapi dalam ilmu Neurologi pokok pembahasannya bukanlah dosa atau tumbuh-tumbuhan. Hanya karena tidak ada pembahasan tumbuh-tumbuhan pada neurologi tidak berarti tumbuh-tumbuhan itu tidak ada. Demikian halnya dengan dosa, hanya karena dalam neurologi tidak membahas tentang dosa tidak berarti dosa itu tidak ada.
Dengan kata lain masalah dosa bukan bidang neurologi. Masalah dosa juga bukan bidang pembahasan dalam ilmu-ilmu lainnya seperti ekonomi, tata boga, arsitektur dll. Masalah dosa itu masalah iman dan itu ranahnya teologi.
Bus mereka sudah sampai di halte depan rumah Yehu, akhirnya mereka turun bersama Washi (tunangannya). Di depan rumahnya Yehu melihat sebuah traktat yang judulnya "Sudahkah saya selamat" di dalam artikel itu tertulis alamat www.matikemana.com. Sambil dia membaca traktat tersebut, terlintas dalam pikirannya percakapan Yehi dan Washi "Dosa itu ilusi hanya dalam pikiranya saja, dalam prakteknya dosa itu sangat nyata. Karena kejelasannyalah, maka dosa itu disangkal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H