Mungkin ada yang berpikir, apakah hukuman di neraka itu semua sama? Tentu saja berbeda-beda. Mengapa hukumannya berbeda-beda? Karena “Tuhan Maha Adil”. Tidak mungkin hukumannya sama, antara orang yang mencuri satu ekor ayam dengan orang yang berzinah, hukumannya pasti berbeda. Orang yang membunuh satu orang, dengan orang lain yang membunuh ribuan orang, pastinya dihukum secara berbeda.
Benar, semua orang berdosa sama-sama dihukum dan sama-sama kekal di neraka. Tetapi “berat atau jenis” hukumannya, disesuaikan dengan dosa yang dia lakukan.
Markus 12:40b “Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat”. Matius 23:14 “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang.
Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat”. Lukas 20:47b “Mereka itu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat”. Ibrani 10:29 “Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia.
Tuhan Yesus menerima hukuman terberat dari semua manusia karena Dia menanggung SELURUH DOSA DUNIA. Dia dihukum atas sesuatu yang Dia tidak lakukan. Hukuman-Nya adalah menggantikan semua manusia. Tuhan Yesus juga ditinggalkan oleh Bapa, karena Dia menanggung dosa seluruh dunia. Ini merupakan hukuman terbesar.
Dia harus dikorbankan untuk menggantikan semua manusia yang berdosa. Seperti ada tertulis, Yesus Kristus adalah anak domba Allah. Sebagai anak domba Allah, Dialah satu-satunya yang dapat menggantikan semua manusia yang berdosa. Jika Tuhan Yesus tidak mati maka tidak ada pengampunan bagi semua manusia. Jadi, “Mengapa Tuhan Yesus mati?” Karena hanya Dia yang dapat menggantikan semua manusia dihukum mati.
3. Karena Tuhan Yesus memberikan nyawa-Nya sendiri.
Tuhan dapat melakukan segala sesuatu yang tidak bertentangan dengan sifat-sifat-Nya. Dia dapat menciptakan alam semesta dari bahan yang tidak ada. Dia dapat menjadi manusia. Dengan kuasa-Nya, Dia dapat mengalami kematian. Kematian di sini dalam pengertian sebagai manusia.
Banyak orang berpikir “ANEH” tentang kematian Tuhan Yesus. Banyak yang berseru “Tuhan tidak dapat mati.” Tentu saja, Tuhan tidak dapat mati, jika Dia tidak menjadi manusia. Tetapi sewaktu Tuhan menjadi manusia dia dapat mati. Alkitab berkata “…Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia…” (1 Petrus 3:18).
Karena HANYA Tuhan yang dapat memberikan nyawa-Nya serta mengambilnya kembali. Tidak ada manusia yang memiliki nyawanya sendiri, karena semua nyawa manusia adalah pemberian Tuhan. Dan tidak ada manusia yang mampu mengambil nyawanya kembali, kecuali Tuhan Yesus sendiri.
Yohanes 10:17-18 “Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali.