Mohon tunggu...
Vania Mona Jovita
Vania Mona Jovita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa aktif berusia 18 Tahun Universitas Muhammadiyah Malang prodi Ekonomi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pengaruh Kenaikan Harga Barang Pokok bagi Masyarakat

20 Januari 2023   19:20 Diperbarui: 20 Januari 2023   22:07 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perekonomian merupakan salah satu penopang kehidupan negara. Perekonomian negara yang stabil dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat.  Kenyamanan di pasar, dan di pasar barang dan jasa, di pasar uang dan di pasar tenaga kerja merupakan faktor pendukung perekonomian.

Ekuilibrium pasar mengacu pada mekanisme di pasar yang dapat memaksa tingkat harga ekuilibrium, yaitu tingkat harga yang dihasilkan dari interaksi kekuatan permintaan dan penawaran ekuilibrium. Ketika kondisi seimbang tanpa pelanggaran, harga menjadi stabil, tetapi ketika terjadi persaingan tidak sehat, keseimbangan harga terhenti, akhirnya mempengaruhi hak-hak masyarakat secara umum. Komoditas kebutuhan pokok saat ini mengalami fluktuasi harga sehingga menyulitkan masyarakat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Seiring waktu, harga makanan pokok akan naik atau turun. Kenaikan harga bahan makanan pokok merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perekonomian nasional, dengan kenaikan harga yang paling sering dialami adalah beras sehingga menyebabkan kenaikan harga makanan pokok lainnya. 

Banyak orang mengeluh bahwa mereka tidak dapat membeli bahan makanan seperti sebelum kenaikan harga. Kelas menengah ke bawah merasakan kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok, sedangkan kelas menengah ke atas tidak merasakannya, karena mereka masih bisa membelinya. Kenaikan harga ini memicu peningkatan angka kemiskinan di Indonesia. Ini bukan kali pertama harga pangan naik. Namun, tampaknya pemerintah belum siap mengantisipasi fenomena tersebut. Untuk ini terus berlanjut, alasan kenaikan harga termasuk kekurangan pangan, kekeringan, serangan hama, distribusi yang tidak merata, forking barang.

Ini adalah sesuatu yang harus diatasi dan jalan keluar harus ditemukan. Jika bahan makanan pokok seperti beras, minyak tanah/LPG, minyak goreng dan lain-lain akhirnya habis, akan berdampak pada masyarakat. Jika bahan pokok seperti kedelai, sagu, minyak tanah, minyak goreng dan lain-lain habis, akan berdampak buruk bagi anak cucu kita. Sulit bagi mereka untuk bercocok tanam dan meningkatkan produksi di pasar tradisional karena masih bergantung pada produk impor dan tidak mau menggunakan sumber daya dalam negeri yang ada sehingga menimbulkan rasa malas untuk bekerja keras.

Hal ini berdampak pada masalah pertanian dan peningkatan produksi di pasar tradisional karena masih bergantung pada produk impor dan tidak mau menggunakan sumber daya dalam negeri yang ada, serta ada rasa malas dalam bekerja keras. 

Kenaikan harga-harga barang kebutuhan pokok berpengaruh pada kesejahteraan rumah tangga yang sebelumnya mampu memenuhi hampir semua kebutuhannya. Namun setelah barang kebutuhan pokok mulai langka masyarakat mulai membatasinya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan rumah tangga. Dimana masyarakat juga harus mengutamakan kebutuhan primer yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari, mengesampingkan kebutuhan sekunder dan tersier. Ini salah satu cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat.

Dampak kenaikan harga komoditas dapat mengancam kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah. Tercekiknya perekonomian dalam negeri diperparah dengan meningkatnya biaya hidup yang saat ini menambah beban hidup rakyat jelata. Ketika kebutuhan hidup terpenuhi, semua kebutuhan hidup, baik mental maupun fisik, berfungsi untuk mencapai kehidupan yang damai. Kehidupan yang diimpikan semua orang di dunia ini adalah kehidupan yang sukses. Semua orang menginginkan kehidupan yang kaya baik di kota maupun di pedesaan.

Hal ini dapat diatasi dengan kesadaran masyarakat agar dapat memanfaatkan kebutuhan produksi dalam negeri yang masih terjangkau secara ekonomi. Dari segi pertanian, sebenarnya kualitas dalam negeri jauh lebih baik karena negara kita berada di iklim tropis yang cocok untuk menanam apa saja. 

Namun kelangkaan sumber daya alam Indonesia disebabkan oleh ketidakmampuan masyarakat itu sendiri untuk memanfaatkannya dengan baik. Jika petani sukses dalam hasil pertaniannya dan kelas menengah ke atas tidak menggunakan sumber daya alam asing, Indonesia bisa lebih sejahtera saat ini dan harga pasar masih relatif normal dan terjangkau oleh kelas bawah.

Pertumbuhan ini juga mengarah pada kesejahteraan rumah tangga yang sebelumnya dapat memenuhi hampir semua kebutuhan, namun setelah kekurangan bahan baku mulai membatasi mereka, yang sangat mengganggu ketentraman rumah tangga mereka. Masyarakat harus dapat mengesampingkan kebutuhan sekunder dan tersier serta mengutamakan kebutuhan primer yang merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Ini salah satu cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat.

Kenaikan harga pangan ini memerlukan perhatian dan menjadi fokus kerja pemerintah. Untuk memerangi kenaikan harga pangan, beberapa langkah dapat diambil, termasuk upaya jangka pendek dan menengah. Hal ini sangat penting untuk menstabilkan pangan dan melindungi kepentingan petani sebagai produsen yang rentan terhadap gejolak harga.5 Kebijakan strategis jangka menengah adalah meningkatkan produksi pangan, terutama beras, jagung, dan kedelai. 

Pemerintah pusat dan daerah harus lebih fokus pada peningkatan produksi pangan, pembangunan sektor pertanian juga harus dilakukan melalui agribisnis agar produksi pertanian memiliki nilai tambah dan nilai jual yang tinggi. Sungguh ironis, apalagi Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Negara agraris adalah negara yang masih didominasi oleh perekonomian pedesaan dan dimana sebagian besar angkatan kerja atau tenaga kerjanya terserap di bidang pertanian.

Kenaikan harga yang paling sering dialami biasanya adalah beras yang dapat menyebabkan bahan pokok lainnya mengalami kenaikan harga. Banyak orang yang mengeluh karena tidak bisa membeli makanan seperti sebelum kenaikan harga. 

Kenaikan harga sembako dialami oleh kalangan menengah ke bawah Penyebab kenaikan harga adalah kekurangan pangan, kekeringan, serangan hama penyakit, distribusi yang tidak merata, penimbunan barang.Kenaikan pangan ini perlu mendapat perhatian dan; Fokus utama agenda adalah kebijakan kerja pemerintah yang dapat mengatasi kenaikan harga barang kebutuhan pokok yaitu dengan mengimpor beras dari luar negeri yang berpotensi menghasilkan banyak beras. Antara lain Thailand, Vietnam, Filipina dan lain-lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun