Perekonomian merupakan salah satu penopang kehidupan negara. Perekonomian negara yang stabil dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat. Â Kenyamanan di pasar, dan di pasar barang dan jasa, di pasar uang dan di pasar tenaga kerja merupakan faktor pendukung perekonomian.
Ekuilibrium pasar mengacu pada mekanisme di pasar yang dapat memaksa tingkat harga ekuilibrium, yaitu tingkat harga yang dihasilkan dari interaksi kekuatan permintaan dan penawaran ekuilibrium. Ketika kondisi seimbang tanpa pelanggaran, harga menjadi stabil, tetapi ketika terjadi persaingan tidak sehat, keseimbangan harga terhenti, akhirnya mempengaruhi hak-hak masyarakat secara umum. Komoditas kebutuhan pokok saat ini mengalami fluktuasi harga sehingga menyulitkan masyarakat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Seiring waktu, harga makanan pokok akan naik atau turun. Kenaikan harga bahan makanan pokok merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perekonomian nasional, dengan kenaikan harga yang paling sering dialami adalah beras sehingga menyebabkan kenaikan harga makanan pokok lainnya.Â
Banyak orang mengeluh bahwa mereka tidak dapat membeli bahan makanan seperti sebelum kenaikan harga. Kelas menengah ke bawah merasakan kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok, sedangkan kelas menengah ke atas tidak merasakannya, karena mereka masih bisa membelinya. Kenaikan harga ini memicu peningkatan angka kemiskinan di Indonesia. Ini bukan kali pertama harga pangan naik. Namun, tampaknya pemerintah belum siap mengantisipasi fenomena tersebut. Untuk ini terus berlanjut, alasan kenaikan harga termasuk kekurangan pangan, kekeringan, serangan hama, distribusi yang tidak merata, forking barang.
Ini adalah sesuatu yang harus diatasi dan jalan keluar harus ditemukan. Jika bahan makanan pokok seperti beras, minyak tanah/LPG, minyak goreng dan lain-lain akhirnya habis, akan berdampak pada masyarakat. Jika bahan pokok seperti kedelai, sagu, minyak tanah, minyak goreng dan lain-lain habis, akan berdampak buruk bagi anak cucu kita. Sulit bagi mereka untuk bercocok tanam dan meningkatkan produksi di pasar tradisional karena masih bergantung pada produk impor dan tidak mau menggunakan sumber daya dalam negeri yang ada sehingga menimbulkan rasa malas untuk bekerja keras.
Hal ini berdampak pada masalah pertanian dan peningkatan produksi di pasar tradisional karena masih bergantung pada produk impor dan tidak mau menggunakan sumber daya dalam negeri yang ada, serta ada rasa malas dalam bekerja keras.Â
Kenaikan harga-harga barang kebutuhan pokok berpengaruh pada kesejahteraan rumah tangga yang sebelumnya mampu memenuhi hampir semua kebutuhannya. Namun setelah barang kebutuhan pokok mulai langka masyarakat mulai membatasinya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan rumah tangga. Dimana masyarakat juga harus mengutamakan kebutuhan primer yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari, mengesampingkan kebutuhan sekunder dan tersier. Ini salah satu cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat.
Dampak kenaikan harga komoditas dapat mengancam kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah. Tercekiknya perekonomian dalam negeri diperparah dengan meningkatnya biaya hidup yang saat ini menambah beban hidup rakyat jelata. Ketika kebutuhan hidup terpenuhi, semua kebutuhan hidup, baik mental maupun fisik, berfungsi untuk mencapai kehidupan yang damai. Kehidupan yang diimpikan semua orang di dunia ini adalah kehidupan yang sukses. Semua orang menginginkan kehidupan yang kaya baik di kota maupun di pedesaan.
Hal ini dapat diatasi dengan kesadaran masyarakat agar dapat memanfaatkan kebutuhan produksi dalam negeri yang masih terjangkau secara ekonomi. Dari segi pertanian, sebenarnya kualitas dalam negeri jauh lebih baik karena negara kita berada di iklim tropis yang cocok untuk menanam apa saja.Â
Namun kelangkaan sumber daya alam Indonesia disebabkan oleh ketidakmampuan masyarakat itu sendiri untuk memanfaatkannya dengan baik. Jika petani sukses dalam hasil pertaniannya dan kelas menengah ke atas tidak menggunakan sumber daya alam asing, Indonesia bisa lebih sejahtera saat ini dan harga pasar masih relatif normal dan terjangkau oleh kelas bawah.
Pertumbuhan ini juga mengarah pada kesejahteraan rumah tangga yang sebelumnya dapat memenuhi hampir semua kebutuhan, namun setelah kekurangan bahan baku mulai membatasi mereka, yang sangat mengganggu ketentraman rumah tangga mereka. Masyarakat harus dapat mengesampingkan kebutuhan sekunder dan tersier serta mengutamakan kebutuhan primer yang merupakan bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Ini salah satu cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat.