Mohon tunggu...
Mona Fatnia
Mona Fatnia Mohon Tunggu... Lainnya - writer opinion

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ #La Tahzan Innallah Ma'anna #Bermanfaatuntuksesama #Rahmatanlillallamin

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kisruh Beras: Stok Aman tapi Harga Mahal

4 November 2023   22:14 Diperbarui: 4 November 2023   22:57 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Solusi Kesejahteraan

Adanya kesejahteraan yang didapat, tentu menghasilkan masyarakat yang sehat dan kenyang. Terlebih yang didapat adalah ketersediaan beras yang merata baik dalam stoknya maupun harganya. Ini pun sejalan dengan visi-misi dalam Islam yang menjadikan masyarakatnya sebagai salah satu bagian yang terpenting dalam negara, sebab Islam menetapkan negara sebagai junnah dan raa'in.

Islam menjamin pemenuhan kebutuhan pokok rakyat dengan berbagai mekanisme dalam penyelesaian masalah. Karenanya dalam tatanan negara, Islam memastikan tidak ada orang yang kelaparan karena tidak mampu membeli beras.

Tentu untuk menjamin hal itu, Islam melakukan hal-hal yang dapat mewujudkan jaminan pangan bagi masyarakatnya. Pertama, mewujudkan swasembada pangan secara menyeluruh tanpa ada sekat. Kedua, Memaksimalkan dan meningkatkan produksi dalam negeri dengan strategi yang benar, hingga akhirnya bisa mencapai kedaulatan pangan. Ketiga, Membangun dan Mengawasi berbagai jaringan dalam tahap pendistribusian yang baik dan benar agar kiranya terhindar dari penimbunan pangan. Keempat, Memberikan edukasi dan santunan terhadap masyarakat berupa pangan yang dengan inilah bisa membangun sikap kemandirian untuk tidak bergantung pada bahan pokok utama.

Dengan demikian, ketersediaan pangan akan terpenuhi tanpa harus mengimpor dari luar, pun pada pengaturan harga yang diberlakukan tentu tidak akan memberatkan masyarakat, karena didalam Islam pemenuhan kebetuhan rakyat menjadi hak dan tugas negara dalam menjamin terpenuhinya pangan. Tanpa ada unsur monopoli perdaganggan.

Sebab Islam memberikan solusi mustanir yang tidak membiarkan setiap rakyatnya mengalami kelaparan. Beda lagi dengan system rusak lagi monopoli kapitalisme sekuler, yang asasnya hanya manfaat, sementara yang terkena dampak adalah mereka yang dibawah ekonomi rata-rata yang makan pun sanga sulit diterima. Wallahualam bissawab

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun