Adalah miris bila kemudian elite politik melakukan kerja-kerja politik yang memanfaatkan instrumen-negara untuk kepentingan diri, pribadi dan kelompoknya. Haram hukumnya, begitulah kira-kira, bentuk penolakan yang tegas terhadap penggunaan instrumen negara untuk kepentingan pribadi.Â
Penegakkan hukum adalah perlu, dan wajib dilakukan. Tetapi, pemanfaatan isu dan kasus hukum untuk kepentingan politik merupakan model pemanfaatan tangga yang benar, untuk tujuan pencapaian yang salah.
Menggunakan tangga untuk mencuri mangga, adalah sebuah tindakan kriminal. Tindakan ini adalah terlarang!
Persoalan ketiga, yang bisa jadi terjadi dalam kehidupan kita adalah, menggunakan tangga yang salah untuk tujuan yang mulia. Demokrasi adalah sebuah tatanan sosial-politik yang dianggap paling rasional bagi manusia modern. Untuk mewujudkan cita dan harapan itu, bangsa Indonesia sudah bersusah payah untuk bisa mewujudkannya.
Keperluan dan kebutuhan kita saat ini adalah bagaimana kita semua, memainkan kerja-kerja politik yang tepat, untuk tujuan yang tepat. Karena pada dasarnya, bila saja, kita mendaki dengan tangga yang salah, maka alih-alih bisa mewujudkan cita-cita, hal yang terjadi adalah lelah di perjalanan, cita tetaplah ambyar tidak bisa diwujudkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H