Tradisi ini, bila kita tidak ungkap dan kedepan lagi, maka, karya tulis kita ini, selain potensi menjadi sampah-intelektual di dalam kampus, pun akan menjadi kurang teruji kesahihannya. Sejumlah pandangan dan hipotesis yang ada dalam karya tulis itu, tidak bsia dilihat fungsi, kebermaknaan, dan kekuatannya untuk diuji dalam konteks kehidupan praktis dalam kehidupan nyata.
Sehubungan hal ini, maka tradisi mengucapkan persembahan karya intelektual, sejatinya bukan sekedar formalitas untuk menghadapi sidang akademik di kampus, melainkan dipersembahkan untuk membantu dalam memecahkan masalah-masalah kehidupan yang  tengah dihadapi bersama !Â
bagaimana menurut pembaca, adakah pengalaman atau ekspresi lain yang bisa memperkaya gagasan ini ?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI