Lama sudah waktu berjalan. Bahkan, teman-temanku tinggal 3 orang lagi. Si pemilik motor, yunior dan diriku. Beberapa orang yang lainnya, sudah pulang duluan. Satu orang teman dekat si pemilik motor, malah sudah pulang dengan maksud untuk mencarikan bengkel kunci motor yang diharapkan bisa membantu temannya itu.
Mengapa mengambil langkah untuk memanggil bengkel kunci motor ? setidaknya, pikiran kita saat itu, hampir setengah jam lebih mencari ke sana ke mari, bahkan dibantu satpam kantor tersebut pun, si kunci tak pernah ditemukan. Setiap motor di sasar, setiap penjuru parkiran ditelusuri. Â Tetap saja, tidak ditemukan. Akhirnya, temannya mengambil inisiatif memanggil bengkel kunci motor.
Tidak butuh waktu lama. Kurang dari 15 menit, sang bengkel kunci motor pun datang. Dia pun, langsung mengerjakannya.
Proses pengerjaan tidak lama. Saya hitung, kurang lebih 20 menitan sudah mulai kelar. Â Motor sudah dibongkar, dan kunci motor sudah mulai diservise, bahkan sudah mulai dicoba-coba.Â
Akhirnya........????!
jreng, temanku yang tadi memperhatikan proses bongkar motor itu memanggilm "bu, lihat ini,.." ungkapnya, sambil nunjuk ke kacar jendela mobil, yang sedari tadi, dijadikan sandaran kami bertiga untuk berdiri memperhatikan Abang bengkel memproses motor/.
"hah, Â kok ada di sini.." ungkap pemilik motor, tampak campur antara bahagia, kaget dan nyesel. "kok di sini sih.."
"ada kuncinya.." kata si Abang Bengkel, sambil menyelesaikan pekerjaannya, dan motor pun, sudah mulai berbunyi kembali, dengan menggunakan kunci motor yang baru dibuatnya.
"waduh, kok bisa-bisanya, sih, nemu kunci motor orang, disimpan di kaca jendela mobil..." ucap yang lain, "mana ada yang kepikiran begitu..."
"tapi dia sudah ada niat baik, cuma salah cara saja..."
Dalam benak ini, kemudian muncul pemikiran, "ini mungkin, jawabannya, bahwa soleh saja, niat baik saja, tidaklah cukup. Untuk menjadikan amalan kita bermanfaat bagi orang lain, niat baik harus dibarengi dengan paham prosedur.." pikirku. Coba, kalau si penemu kunci itu tahu prosedur, niat baik mengamankan kunci kendaraan orang lain, dibarengi dengan paham prosedur untuk disimpannya di sekuriti atau pihak yang berwajib, mungkin, masalah itu tidak akan terjadi seperti ini.