Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Prihatinkahlah Wajah Bete

28 Desember 2023   04:11 Diperbarui: 28 Desember 2023   04:40 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“di sinilah, masalahnya..” rekan yang lain, turut membantu untuk mengisi pembicaraan di sore itu, “karena dana itu, bukan uang  kita, tetapi milik negara, maka kita harus hati-hati dalam menggunakannya , dan hemat dalam pengeluarannya…”  lanjutnya, “tidak boleh boros apalagi dihambur-hamburkan..” tanggapannya itu, diimbuhi dengan membicarakan adanya pemberitaan di media massa, bahwa ada informasi di Lembaga sejenis di tetangganya, yang disinyalir mengalir ke sejumlah orang dan kelompok secara tidak syah. Bahkan, pemerintah dan pihak berwajib pun, mengisyaratkan untuk segera menyelidiki dan menuntaskan dugaan penyalahgunaan wewenang tersebut.

“masalahnya, hari ini, kita dihadapkan pada titah pimpinan kita, tidak mungkin kita melawannya, kecuali kalau kalian siap menghadapi resikonya…” tegasnya lagi, “lagi pula, kita tidak menghambur-hamburkan dana negara, tetapi kita menggunakannya untuk kegiatan besar kita kali ini…”, sekaligus seakan memberikan jawaban terakhir, dan mengakhiri obrolan Panjang di sore hari itu.

-0o0-

Tidak banyak tambahan pembicaraan yang berkembang di sore itu. Sejumlah anggota pertemuan yang hadir di sore itu, kelihatannya ada yang manggut-manggut, seakan paham dengan pembicaraan dan arahan pimpinan obrolan sore itu, sebagian yang lainnya tampak kebigungan dengan situasi dan kondisi sore itu.

“buah simalakama…” gumamnya dalam hati. Ungkapan tercetus lirih dari lisan, seorang anggota rapat sore itu, yang tampak kegelisahan dengan hasil obrolan hari itu. “inilah, resiko dari jabatan karena diperintah, sehingga wajahnya pun, adalah wajah titahan….”.

Beberapa celetukan di pos ronda, sempat ada ungkapan, ada seorang  raja kecil di negeri Wakanda yang memiliki kehidupan yang Be-Te. Istilah bete  ini, bukan bad mood (rasa galau, buruk  atau gelisah) melainkan singkatan dalam Bahasa Sunda, yaitu beungeut titaheun (wajah kuli, atau orang suruhan). Dengan Be-Te itu, raja kecil itu, nasibnya adalah menjadi pekerja, setiap harinya, hanya mendapatkan perintah untuk melakukan  ini dan itu. Tidak ada kedaulatan diri. Jangankan memperjuangkan kedaulatan rakyat, untuk sekedar berdaulat bagi dirinya sendiri pun, sangat tiada. Tidak memiliki kedaualatan, baik dalam konteks dirinya, maupun kewenangannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun